Apa Beda Learn Dan Tutorial
Syarat mendapatkan
lesson learned
adalah kita harus mengakui keberhasilan dan belum berakibat (gagal), serta bukan pelit lakukan berbagi dengan yang lain.
Tulisan ini pula ditulis di https://www.linkedin.com/feed/update/urn:li:activity:6354939979860410368, terinspirasi pernyataan rekan saya kerumahtanggaan satu group WA, azan Faisal, yang detik ini masih di operasional network internet dengan komentar
“leasson learn selama Posko harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya bikin melakukan improvement”.
Untuk memiliki pemahaman yang abadi dan menjadi fondasi dalam mencari
lesson learned
atau hikmah, maka pemahaman apa itu
lesson learn (learned, learnt)
perlu dikuatkan. Untuk itu, saya menulis ini utk meyakinkan diri saya dan pembaca. Saya tulis juga istilah nan mirip maknanya dengan
lesson learned
dan sering kita dengar dalam keseharian internal dunia belajar dan berinteraksi sosial.
Menurut saya, pemahaman konsep ini harus dipahami oleh para
senior leader
di sebuah organisasi, karena dengan mendapatkan hikmah (lesson learned) suatu kegiatan, terutama yang berulang, maka peluang eskalasi performansi suatu organisasi akan semakin strata.
Mulai dengan
leasson learned
(kadang ditulis learn, learnt).
Lesson learned
adalah sari semenjak pengalaman satu kegiatan apa belaka, dan biasanya proyek, program,
event, yang secara kehendak dan aktif digali buat menjadi pendedahan pada kegiatan berikutnya.
Mendaras wikipedia, ternyata
lesson learned
sangat dikenal (dan mungkin awalnya berusul) bidang angkasa dan ini pahit lidah dengan merujuk pada 3 institusi angkasa dari USA (NASA), Eropa (ESA) dan Jepang (JaXA). Ketiganya memberikan definisi sbb:
leasson learned
yaitu pengetahuan atau kesadaran nan diperoleh dari asam garam
yang boleh aktual keberhasilan dan kembali kekosongan.
Sebuah
lesson
(penerimaan) harus signifikan (maupun penting, merupakan faktor dominan, penyebab terdahulu) dan memiliki dampak maujud ataupun disimpulkan bahwa hal tersebut memadai menjadi pembelajaran semenjak satu kegiatan. Pembelajaran tersebut harus valid, kasatmata, secara teknis bersusila dan bisa diterapkan privat rancangan, proses, keputusan berikutnya untuk mengurangi maupun menghilangkan potensi-potensi penyebab kegagalan, masalah (baik nan sdh diperkirakan maupun belum), kemunduran, kesulitan, semangat kurang baik dan memerdukan hasil nan positif misalnya dalam kejadian efisiensi dan efektivitas kedepan.
Cak bagi istilah
insight
dan
takeaway
sangat cak acap didengar dalam bumi
learning,
training
(atau yang saya sebut proses pengajian pengkajian), sedangkan hikmah akan sering didengar plong semangat sosial.
Insight
secara harfiah adalah kapasitas kerjakan mendapatkan pemahaman yang akurat dan khusyuk atas sesuatu dan atau seseorang. Sedangkan pengertian yang bertambah komprehensif,
Insight
adalah denotasi dan pemahaman berpunca proses sebab akibat sesuatu yang spesifik privat sebuah context (hal).
Menurut wikipedia, terminologi insight sendiri dapat penting,
-
sebuah informasi
(http://selfmotivator.web.id/2017/barang apa-itu-data-information-knowledge-dan-wisdom.html),
- hasil pecah proses pemahaman inti sifat alamiah sesuati atau hasil melihat secara intuisi.
- Sebuah intropeksi
- proses atau asam garam yang susah, konklusi, menilai (judge), mempersepsi.
- Pemahaman sebab akibat berdasarkan perikatan dan kelakukan yang teridentifikasi dan
behaviour
pada sebuat model,
context
dan tulisan tangan.
Secara umum, Insight akan terejewantahkan (muncul) dengan sendirinya secara mendadak, dan sering dikenal bak
AHA atau EUREKA moments. Lazimnya situasi ini unjuk pada saat kita mau menyelesaikan suatu masalah dan sudah berkutat lama, dan ternyata masalahnya kecil dan biasanya indikasi tersebut adalah detik kita teriak
‘oh ini to penyebabnya’. Contoh yang enggak, kita diterangkan sesuatu dan sudah berbagai cara dan jalan menjernihkan ternyata tidak paham, maka
insight
terjadi pada saat
‘oh itu maksudnya’
.
Baru ngeh, dong, ngarti inilah yang dikenal sebagai AHA maupun EUREKA moments.
Takeaway
adalah istilah nan sudah sering dipakai dalam satu training klasikal atau suatu seminar dengan topik tertentu, daftar
takeaway
ini galibnya dilakukan di akhir sesi.
Takeaway secara masyarakat
dapat diartikan 2 ialah plong sistem Fastfood dan Learning:
Fasfood:
Yang sering kita dengar kalau beli makanan
franchise
asing. “mau
takeaway
alias makan disini”. Maka arti
takeaway
adalah peranakan dibungkus dan kemudian dibawa meninggalkan pembeli. [catatan: petugas detik ditanya ‘magfirah segala apa itu takeaway” – kadang kusut]. Menurut kamus dictionary.cambridge.org, arti
takeaway
nan suka dipertukarkan dengan
takeout
,
carryout yakni membeli makanan masak mulai sejak suatu toko maupun restoran akan namun dibawa ketempat tak yang seringnya kondominium, atau apalagi dimakan di resto tersebut. Kalau saya
takeaway yaitu dibungkus
dan bisa dimakan dimana saja.
Dunia Learning,
takeway
dalah pesan maupun informasi terdepan yang diperoleh berpunca mendengarkan alias membaca. Misalnya,
takeaway
dari mengikuti
conference
merupakan bagaimana pertukaran yang tinggal cepat mulai sejak gojek suatu perusahaan transportasi sonder substansi berubah menjadi firma fintech.
Bila kita sebagai guru, trainer atau fasilitator, maka di intiha sesi sebaiknya diskusi
takeaway points
yang diperoleh sejauh kelas.
Sementara itu lakukan
hikmah, biasanya kita gunakan bilamana kita selesai menghadapi masalah dengan menanya barang apa hikmahnya ini semua, dan kadang kalau rendah baik, akan menanya ‘apa kita rendah sodakoh ya’? Berikut yakni hasil pendedahan saya tentang hikmah. Beberapa paragraph saya copas langsung dari sumbernya.
Bila memperalat wiki, maka hikmat aliashikmah (bahasa Inggris
Wisdom) adalah suatu signifikansi dan kognisi nan dalam mengenai cucu adam, komoditas, kejadian atau hal, yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan kehebohan, penilaian dan perbuatan sesuai pengertian tersebut. Seringkali membutuhkan penguasaan reaksi sentimental seseorang (passions) biar pendirian, pertimbangan dan pengetahuan universal dapat menentukan tindakan seseorang. Hikmat juga berarti pemahaman akan apa yang benar dikaitkan dengan penilaian optimal terhadap satu perbuatan. Sinonimnya tertera:kebijaksanaan,kecerdikan,akal budi, akal geladak sehat, intelek; bahasa Inggris:sagacity, discernment, or insight.
N domestik tulisan di Republika online [3] Rasulullah SAW bersabda; “Hikmah itu adalah komoditas nan hilang hak orang yang percaya. Di mana belaka ia menemukannya, maka ambillah.” (HR. Tirmidzi)
Ijinkan sy copas dari [3], karena saya baca mutakadim arketipe dan saya setuju, sbb.
Dalam kosa kata bahasa Indonesia, kata Hikmah mempunyai sejumlah arti. Pertama, kebijaksanaan pecah Sang pencipta. Kedua, Mandraguna maupun kesaktian (guna ghaib). Ketiga, kurnia alias makna yang internal. Keempat, kebaikan. Semenjana menurut kamus bahasa Arab, Al Hikmah memiliki banyak arti. Di antaranya, kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, permakluman, filsafat, kenabian, keseimbangan, petitih (introduksi-kata bijak), dan Al Qur’anul karim.
Al Hikmah juga bermakna kumpulan keutamaan dan mahamulia yang bakir membuat pemiliknya menaruh sesuatu pada tempatnya (sekelas). Al Hikmah juga merupakan ungkapan terbit ragam seseorang yang dilakukan pada waktu nan tepat dan dengan pendirian nan tepat juga.
Hikmah adalah sesuatu yang bila digunakan akan menghalangi terjadinya mudharat atau kesulitan dan akan mendatangkan kemaslahatan serta kemudahan. Memilih yang terbaik dan sesuai bermula dua hal nan burukpun adalah perwujudan dari hikmah pelakunya dinamakan hakim.
Bagaimana kita menggali lesson learned (hikmah)?
Dalam dunia
leadership development, saya adv amat buruk perut menggunakan AAR (After Action Review) yang merupakan metoda nan mengadopsi semenjak militer Amerika Konsorsium. Melaksanakan analisa
Lessons learned
memerlukan rapat alias diskusi yang dipimpin langsung
leader-nya nan diawali dengan penjelasan pimpinan atas kegiatan dikenal sebagai
debriefing
(penjelasan secara umum atas pencapaian mangsa, masukkan dan komentar dari pihak yang tercalit dan pembaruan apa kedepan). Penjelasan publik (debriefing) ini memerlukan pimpinan yang bisa berekspansi diskusi hasil kegiatan yang berorientasi plong
lesson learned. Biasanya didikan yang demikian adalah yang dapat memberikan apresiasi dan tak meyalahkan bila ada ketidak tepatan sekadar ketidak tepatan tersebut menjadi suatu permata yang berfaedah.
Metoda lainnya merupakan dengan pendekatan pemulihan dan boleh meminta setiap orang kreator kegiatan menampilkan peran, kehebohan terhadap proses dan hasil kegiatan yang telah dilakukan dan apa pembelajarannya. Terbit sini, maka pimpinan (leader) harus bisa mengarahkan sebaiknya
leasson learned
tersebut terformulasi dengan sendirinya berpokok peserta, akan tetapi bila diperlukan ki ajek harus dapat menyimpulan sendiri.
Akhir introduksi, saya harus menulis lagi goresan syarat diperolehnya
lesson learned
diatas,,,,
Syarat mendapatkan
lesson learned
adalah kita harus mengakui keberhasilan dan belum berbuah (gagal), serta lain pelit bakal berbagi dengan nan tidak.
Rujukan:
- https://en.wikipedia.org/wiki/
- http://kamusbahasaindonesia.org/hikmah
- http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/celoteh-kang-erick/14/01/24/mzw9ja-hikmah-komoditas-hilang-nasib baik-hamba allah-beriman
Source: https://selfmotivator.web.id/2018/apa-itu-lesson-learned-insight-take-away-dan-hikmah.html