PERTOBATAN KOTA NINIWE

Bacaan Purwa Misa Ceria, Peringatan S. Fransiskus dari Assisi, 4-10-11

Keluarga Fransiskan: Hari Raya Bapa S. Fransiskus dari Assisi, Pendiri Ordo


Datanglah firman TUHAN (YHWH) kepada Yunus bikin kedua kalinya, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, daerah tingkat yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.” Bersiaplah Yunus, habis pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah.

Niniwe adalah sebuah kota yang bergengsi besarnya, tiga hari avontur luasnya.

Mulailah Yunus masuk ke dalam ii kabupaten itu sehari perjalanan jauhnya, dulu berseru: “Empat puluh waktu lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Khalayak Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, melingkarkan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah engkau dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya cemping kabung, lalu duduklah beliau di bubuk. Habis atas perintah raja dan para pembesarnya hamba allah memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Insan dan piaraan, lembu sapi dan embek kambing arab tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak dapat minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan persisten kepada Almalik serta haruslah per memantul dari tingkah lakunya yang jahat dan semenjak kekerasan nan  dilakukannya. Mungkin tahu, boleh jadi Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling berusul murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” Saat Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka membal dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang mutakadim dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. (Yun 3:1-10)

Mazmur Tanggapan: Mzm 130:1-4,7-8; Bacaan Injil: Luk 10:38-42

Yunus melarikan diri puas waktu YHWH mewajibkan kepadanya untuk mengingatkan warga Niniwe tentang penghukuman atas kota itu. Ada banyak peluang bahwa Yunus membenci individu Niniwe karena ancaman militer mereka terhadap kekaisaran Israel sebelah utara. Mudahlah untuk membayangkan bahwa koteng Israel akan berbunga-bunga menyambut penghukuman Halikuljabbar atas kota Niniwe dan penduduknya dan mereka tidak mau mengalir perlahan-lahan di perdua menghalangi terjadinya hal nan menggembirakan itu. Memaklumi bahwa Sang pencipta itu penuh ampunan (lihat Yun 4:2), Yunus menjorokkan bagi mengingatkan lawan-musuhnya tentang penghakiman Allah nan akan datang. Bertambah gemar melihat orang-khalayak Niniwe itu ditimpa murka Yang mahakuasa, Yunus culik diri ke laut guna menghindarkan diri semenjak panggilannya. Namun Allah terus mengejarnya sampai Yunus akhirnya ingin pun pergi dan mengiklankan firman Tuhan itu kepada orang-orang Niniwe, “Empat puluh periode pun, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan” (Yun 3:4).

Niniwe diberi masa 40 hari untuk mengerjakan pertobatan, namun kesannya hanya memerlukan satu musim saja. Seperti itu para penduduk kota itu diperingati, mereka berbalik kepada YHWH. Semuanya, tambahan pula fauna peliharaan pun bukan makan-minum sebagai suatu tanda penyesalan mereka atas dosa-dosa mereka. Menanggapi pertobatan pemukim Niniwe, Halikuljabbar mengampuni kesalahan penduduk Niniwe dan Ia pula membatalkan bagan penghukuman-Nya atas ii kabupaten Niniwe dan penduduknya.

Cerita Yunus ini melukiskan langgeng-kuasa sabda Allah untuk menembus membedabedakan bani adam yang yang sudah berkanjang-membatu. Kita dapat mengaryakan pembalikan secara mendadak berasal Niniwe sebagai sebuah teladan untuk kita dan satu perigi penyambutan berkaitan dengan kemungkinan dampak dari sabda-Nya atas diri kita dan sesama kita. Cerita Yunus ini sekali lagi dapat menjorokkan kita kerjakan berdoa bakal mereka nan belum mengenal Tuhan dan mengobrolkan kepada mereka adapun Dia. Selagi kita memperkenankan Roh Tahir mengajar kita bagaimana mengamalkan ratib-doa syafaat (puji-pujian-doa pengantaraan demi orang enggak), maka ratib-puji-pujian kita kembali akan  membuat perbedaan! Melalui wirid-takbir itu Tuhan akan memungkinkan orang-individu menerima hadis-Nya, bertobat dari dosa-dosa mereka, dan menerima keselamatan. Sabda Allah yang mumbung kuat-kuasa akan memampukan sosok-basyar pada perian ini, sebagai halnya individu-orang Niniwe, bagi sungguh bertobat dan menyepakati belas kasihan Halikuljabbar yang bernas.

Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Yunus, kita pun kelihatannya bukan mau menzikirkan ataupun syering iman kita dengan anak adam-orang yang kombinasi menyakiti lever kita. Akan hanya, apabila kita mentaati perintah Yesus untuk mengasihi musuh-musuh kita, dalam kerahiman-Nya Allah akan mewujudkan hati kita lunak dan menolong kita bikin mengampuni yang bersalah kepada kita. Kemudian, takbir-tahlil syafaat akan terangkat tanpa galangan hingga kepada-Nya dan melepaskan persebaran rahmat penyembuhan berpokok takhta Almalik.

Puji-pujian:
Bapa surgawi, sulit kerjakan diriku cak bagi mengampuni bani adam-orang nan telah menyakiti hatiku. Tolonglah aku hendaknya mau dan berpunya menyingkapkan hatiku dan memaafkan mereka. Jadikanlah hatiku seperti hati Putera-Mu terkasih, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.


Goresan

: Kerjakan anda yang cak hendak mendalami bacaan Alkitab hari ini (Luk 10:38-42), bacalah catatan yang berjudul “MARIA DAN MARTA” privat situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: PERMENUNGAN ALKITABIAH.

Cilandak, 6 September 2022

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS