Setiap pembajak karuan ingin berbintang terang keuntungan yang besar dari hasil taninya dengan biaya produksi nan boncel. Kerumahtanggaan hal ini petambak harus digdaya internal memanajemen biaya pengeluaran untuk produksi, bukan sedikit petani nan gagal memperoleh keuntungan dari hasil taninya. Beberapa hal di radiks ini yang harus diperhatikan petani agar dapat menekan pengeluaran biaya produksi :

1. MEMBELI OBAT (Pestisida) Tak BERDASARKAN “MERK”, TAPI Fungsi DAN KANDUNGAN Mangsa AKTIFNYA

Banyak sekali merk dagang pemohon (pestisida) yang beredar di Indonesia. Penanam akan bingung memintal jika sekadar gelimbir pada merk. Nan membedakan merk obat yang satu dengan nan lainnya yaitu hanya ZAT PEMBAWA. Apapun merknya, kalau kandungan bahan aktif sama maka punya fungsi dan resan yang sama. Contoh bahan aktif MANGKOZEB, yaitu fungisida KONTAK cak bagi menyelesaikan serabut secara serta merta ketika ada serangan jamur maupun fungi pada tanaman. Difenoconazol dan Tebuconazol, berharga fungisida SISTEMIK untuk mengendalikan baja dengan cara diserap jaringan tanaman dan mencegah tanaman terlebih dahulu sebelum terserang maka dari itu kawul . ABAMECTIN adalah Racun serangga kontak kuat bagi mengendalikan wereng TRIP, LIRIOMYZA (Grandong) dan masih banyak lagi bahan aktif lainnya.

2. MENGENAL SiFAT Kiat KERJA Peminta (Pestisida)

Pestisida memiliki beberapa cara kerja nan bisa dibagi menjadi beberapa macam yang burung laut disebut bagaikan racun kontak, racun sistemik, racun makanan, racun pernafasan , fumigant, IGR, racun akut dan antikoagulan.

  • Racun Kontak,disebut misal racun kontak sekiranya satu racun hama berkreasi dengan baik apabila terkena atau kontak langsung dengan OPT sasaran. Yang termasuk racun pernah umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida. Bagi varietas insektisida, pemanfaatan racun wasilah habis efektif kerjakan mengendalikan insek yang menetap dan tidak gadungan, sebagaimana ulat, tungau patera, dan semut. Racun ini cacat bekerja baik terhadap serangga-insekta nan mempunyai mobilitas tingkatan atau tersembunyi, sama dengan lalat, kutu kebul, dan belalang. Teladan racun serangga venom susunan misalnya yang berbahan aktif golongan piretroid (sipermetrin, deltametrin), klorpirifos, bpmc, dll. Fungisida koneksi efektif bikin mengendalikan jamur nan bukan berada dibagian kerumahtanggaan/sistem jaringan ki gua garba. Kekebalan pupuk terhadap suatu fungisida kontak jarang terjadi atau perlu musim nan lebih lama. Dan ini menjadi kelebihan fungisida kontak. Contoh fungisida kontak misalnya yang berbahan aktif mankozeb, maneb, zineb, ziram, dll. Pengertian Herbisida kontak merupakan herbisida nan tidak dapat masuk mengikuti saluran makanan tanaman, artinya jika herbisida ini disemprot plong daun, maka akarnya tidak timbrung mati. Contohnya adalah herbisida dengan korban aktif parakuat.
  • Racun Sistemik,Pestisida tipe ini akan berkreasi jika racun yang disemprotkan ke bagian tumbuhan maka mudah terhirup ikut ke intern jaringan tanaman baik melalui akar alias patera sehingga dapat membunuh OPT. Sreg insektisida sistemik, insekta akan mati kalau sudah memakan atau menghisap hancuran tanaman yang mutakadim menyerap racun. Insektisida sistemik sangat cocok bikin mengendalikan serangga penghisap atau serangga yang sulit dikendalikan menggunakan racun kontak. Contoh insektisida sistemik misalnya insektisida berbahan aktif dimehipo, imidakloprid, fipronil, asefat, dll. Beberapa bahan aktif insektisida terserah nan dikategorikan bagaikan venom sistemik tempatan (“translaminar”), artinya racun dapat terserap doang adv minim dari atas ke bagian bawah daun misalnya. Racun lain bisa masuk ke dalam jaringan system saluran makan. Cak bagi fungisida, dikategorikan sebagai racun sistemik jika racunnya dapat masuk terserap ke internal jaringan system sungai buatan makanan tanaman. Fungisida ini boleh menuntaskan cendawan yang rani dalam saluran alat pencernaan. Bab masuknya bisa lewat patera juga bisa lewat akar susu. Penyemprotan yang sesak sayang dengan fungisida sistemik bisa menyebabkan cendawan cepat berisi dan ini perlu diwaspadai. Caranya dengan melakukan pergiliran penyemprotan dengan fungisida konta. Contohnya yakni fungisida berbahan aktif karbendazim, difenokonazol, dll. Bakal herbisida sistemik, memiliki artinya racunnya dapat masuk terisap ke dalam serokan makan tanaman. Jika patera yang disemprot, maka akarnya yag tidak tertular semprotan juga bisa mati. Cara kerja herbisida sistemik umumnya makin lambat sehingga gejalanyapun lebih lama terlihat. Namun pertumbuhan sekali lagi si rumput jauh makin lama dibandingkan herbisida kontak. Transendental herbisida sistemik ialah herbisida berbahan aktif glifosat, 2,4-D, metsulfuron besi, dll.
  • Racun Rezeki,Pestisida ini akan berkreasi jika racun tertelan maka itu serangga dan merusak lambung, sehingga majuh pula disebut andai racun lambung . Istilah venom perut hanya ada pada keberagaman insektisida.
  • Venom Asimilasi,Kaidah kerja racun ini sahaja terserah pada racun serangga dan akan berkreasi jika terhisap melalui gawai pernafasan. Hari penyemprotan yang minimal efektif adalah detik hama bulan-bulanan semenjana bakir pada puncak aktifitasnya, sehingga dengan pernapasan yang semakin cepat maka semakin banyak sekali lagi racun nan dihisap.
  • Fumigant,Suatu racun hama disebut sebagai racun fumigan apabila venom tersebut dapat mengeluarkan gas nan dapat mematikan OPT, baik wereng atau penyakit. Racun jenis ini sering disebut juga dengan fumigasi, biasanya makin banyak digunakan cak bagi memintasi serangga lega gudang atau pra pengapalan. Contohnya yang berbahan aktif aluminium fosfid, dazomet, dll.
  • IGRyaitu
    Insektisida Growth Regulator, racun serangga yang mengendalikan serangga dengan menata/mengganggu perlintasan kulit serangga. Oleh karena pergantian kulit serangga mengalami alai-belai, maka siklus hidup serangga teriris dan akhirnya mati. Pengaruh insektisida varietas ini tak paling awal racun serangga kontak atau sistemik. Insekta nan disemprot IGR, tetap dapat makan dan hidup layaknya insek nan tak kena semprot. Bagian tumbuhan tetap rusak sampai puas tahapan ubah kulit barulah serangga nyenyat. Cara kerjanya yang lambat seperti ini abnormal disenangi petambak, sehingga IGR enggak popular di tingkat petani. Contohnya yaitu insektisida berbahan aktif flufenoksuron, lufenuron, dll.
  • Racun Akut dan Antikoagulan,Venom ini hanya ada pada rodentisida, yaitu racun buat memgendalikan tikus. Suatu keberagaman rodentisida disebut sebgai racun akut, jika venom tersebut bekerja cepat (sejumlah jam saja). Varietas rodentisida racun akut biasanya cepat takhlik tikus insaf sehingga efektifitasnya jauh menyusut detik diaplikasikan buat yang kedua dan seterusnya. Contohnya adalah rodentisida berbahan aktif seng fosfid. Sedangkan racun antikoagulan berkarya dengan cara membancang pembekuan darah. Tikus nan dijangkiti rodentisida antikoagulan akan mengalami pendarahan yang keluar dari anus, kuping dan hidung. Venom ini bekerja kian lambat, teristiadat waktu 48 jam atau makin tikus mati seandainya sudah gado macam racun ini dan enggak menimbulkan insaf umpan. Contohnya yang berbahan aktif brodifakum, bromadiolon, dll.

3. MENERAPKAN KAIDAH 5 PHT (Pengendalian Hama Terpadu)

  1. Tepat sasaran : Tepat dalam “mendiaknosa” komplikasi yang mengecap semisal Bercak Daun apa Tembelang Daun.
  2. Tepat jenis : Jika kita yakin penyakit yang menyerang busuk patera, maka racun kontak nan digunakan berbahan aktiv klorotalonil atau propineb dan racun sistemiknya berbahan aktiv tebuconazol
  3. Tepat waktu : Waktu penyemprotan: Pagi: jam 6-10 Sore: Jam 3-6.  Racun kontak dapat juga semprotkan sreg malam hari, sedangkan racun sistemik Tidak Boleh disemprotkan pada malam perian (stomata dan kutikula akan mengerudungi pron bila malam hari kaprikornus bukan efektif untuk meresap penawar nan bersifat sistemik). Hal ini berniat hendaknya afikasi kerja obat binatang berfungsi secara maksimal.
  4. Tepat dosis/konsentrasi : Ikuti ilham dan aturan dosis. Biasanya dosis awam yang belalah digunakan adalah 1 ml per 1 liter air. Atau 15-17 ml per tangki semprot 17 liter.
  5. Tepat prinsip eksploitasi  : Obat nan bersifat alkalis tidak boleh dicampur dengan penawar nan lain dalam penyemprotan. Jangan menyemprot berlawanan jihat angin, karena dengan kilangangin kincir nan antagonistis, semprotan yang dihasilkan maka dari itu sprayer dapat mengenai jasad penanam yang menyemprot. Momen kita bertujuan membereskan komplikasi karena fungi, sementara hentikan penggunaan pupuk nan mengandung NITROGEN tinggi alias bahan nan mengandung zat putih telur tinggi (C, H, O, N).

Image