Makalah Strategi Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini
Pengajian pengkajian bagi anak umur dini memegang peranan yang habis penting untuk pembentukan kemampuan dan sikap berlatih sreg tahap yang seterusnya. Kerumahtanggaan suatu pengajian pengkajian peran master bukan semata-indra penglihatan menyerahkan mualamat, melainkan juga mengacungkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar bertambah layak. Begitu juga yang dikemukakan maka dari itu Mohammad Ali (2007) bahwa pembelajaran adalah upaya nan dilakukan guru dalam merekayasa mileu agar terjadi belajar pada khalayak anak asuh. Kerjakan itu, akan dibahas puas konten dibawah ini. Selamat mengaji!
Kata sambutan
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia, taufik, serta hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan tepat musim. Shalawat serta salam semoga setia tercurah limpahkan kepada junjungan kita Utusan tuhan besar Muhammad SAW yang sudah lalu membawa kita dari tunggul ketaksaan mengarah alam yang terang benderang seperti suasana saat ini. Tujuan pembuatan Tugas
Makalah
ini yaitu bagi memenuhi persyaratan memperoleh p
engetahuan yang sedemikian itu mendalam.
Saya suntuk mengingat-ingat bahwa Tugas
Makalah
ini masih terletak kekurangan dan kekhilafannya. Makanya karena itu, kepada para pembaca
kami
minta saran dan kritiknya yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah seterusnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
Pelataran JUDUL…………………………………………………………………………..
i
Sekapur sirih………………………………………………………………………..
i
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
ii
i
Bab I PENDAHULUAN……………………………………………………………………
1
A.
Latar belakang
…………………………………………………………………………
1
B. Rumusan masalah
…………………………………………………………………….
1
C
. Harapan
ki aib
………………………………………………………………………..
2
Gapura II
PEMBAHASAN
…………………………………………………………………….
3
A.
Pengertian evaluasi
…………………………………………………………………
3
B.
Denotasi evaluasi pembelajaran PAUD
………………………………….
4
C.
Tehnik evaluasi pengajian pengkajian PAUD……………………………………4
BAB III
Intiha
……………………………………………………………………………
8
A.
Kesimpulan
…………………………………………………………………………..
8
B.
Saran
……………………………………………………………………………………
8
Portal I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penilaian merupakan onderdil terdahulu dalam penyelenggarakan pendidikan. Dalam penilaian terdapat system penilaian dan kualitas pembelajaran. sistem pembelajaran nan baik akan menghasilkan kualitas nan baik. sistem penilaian yang baik akan mendorong para pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dalam memotivasi peserta asuh yang lebih baik . Perkembangan anak usia dini yakni perkembangan usia emas yang habis memiliki makna bagi kehidupannya kelak.jika usia kencana itu di optimalkan pertumbuhannya melalui pendidikan nan tepat Developmentally Appropriate Practice (DAP ). Kronologi kemampuan dasar anak kembali terdepan bagi diperhatikan karena momongan atma prematur masih n domestik pertumbuhan dan perkembangan. pendidikan diindonesia masih cacat malah masih jauh di bandingkan dengan Negara tak.
Kerumahtanggaan evaluasi penerimaan anak usia prematur guru senanatiasa memperhatikan karakter anak
Pembelajaran untuk anak usia dini menjawat peranan nan sangat berjasa bikin pembentukan kemampuan dan sikap belajar lega tahap yang makin lanjur. Dalam suatu pendedahan peran guru tak semata-mata memberikan kenyataan, melainkan juga mengacungkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) seharusnya proses belajar lebih layak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (2007) bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru dalam merekayasa lingkungan agar terjadi belajar pada anak adam anak.
B.
Rumusan Masalah
1.
Segala apa signifikansi evaluasi pembelajaran?
2.
Pengertian evalua
si
pembelajaran PAUD?
3.
Apa saja tehnik evaluasi pembelajaran?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran?
2.
Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran PAUD?
3.
Untuk memafhumi apa saja tehnik evaluasi pembelajaran?
Bab II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi Secara Umum
Evaluasi ialah penumpukan informasi bagi menentukan kualitas dan kuantitas sparing petatar ajar. Menurut TRIANTO (2007:87) penilaian merupakan serangkaian kegiatan buat memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data mengenai proses dan hasil belajar murid didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
[1]
Bintang sartan, evaluasi adalah satu usaha yang dilakukan kerjakan mendapatkan informasi secara sistematis dan berkesinambungan serta menyeluruh tentang proses dan hasil belajar peserta jaga sehingga boleh dijadikan informasi dan patokan dalam pengambilan sebuah keptusan mengenai tuntas tidaknya, reseptif atau tidak paham siswa dalam proses penerimaan.
Beberapa aspek yang boleh menjadi perasaan privat evaluasi sebagai berikut;
a.
Aspek akademis, meliputi proklamasi, pemahaman, dan penyimpanan informasi atau materi pembelajaran dalam otak petatar
b.
Aspek pemikiran, meliputi penalaran, kerangka keja konseptual, penggunaan metode ilmiah, separasi keburukan, dan kemampuan menyusun argumentasi
c.
Aspek kecekatan. Meliputi ketangkasan tulis dan verbal, keterampilan mengorganisasi dan menganalisis informasi dan kegesitan teknik
d.
Aspek sikap. Menghampari sikap suka berlatih, komitmen lakukan menjadi pemukim negara yang baik, kegemaran membaca, kegamaran berpikir ilmia
h
e.
Aspek sifat kerja. Menghampari menyelesaikan jalan hidup tepat periode, menggunakan masa dengan bijaksana dan berkarya sebaik mungkin.
Bilamana pelajaran internal pelaksanaan (dalam peroses) diperlukan evaluasi formatif kerjakan mengetahui, apakah proses membiasakan mengajar yang menengah berlangsung sudah betul atau belum. Misalnya apakah sistem indoktrinasi dan metodenya sudah sekata, apakah siswinya berlimpah alias enggak, apakah wahana yang dipergunakan tidak salah pilih, dan lain sebaginya.
[2]
B.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAUD
Penilaian atau evaluasi di PAUD merupakan operasi mendapatkan berbagai ragam informasi secara ajek, kontinu serta menyeluruh akan halnya proses dan hasil bermula pertumbuhan daan jalan yang telah dicapai makanya anak didik melampaui kegiatan belajar.
Penilaian ini juga ialah upaya untuk mendapatkan informasi ataupun data secara mondial nan menyangkut semua aspek kepribadian anak terhadap proses dan hasil bermula pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui proses pembelajaran, meliputi perkembangan jasmani motorik, sosial, emosi, kognitif, moral, dan poin-nilai agama, serta seni.
C.
Tehnik Evaluasi Pembelajaran PAUD
Penilaian di PAUD di laksanakan berdasarkan gambaran /deskripsi pertumbuhan dan kronologi serta muncul kerja pesuluh asuh nan di peroleh dengan memperalat beraneka macam teknik penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran sehari-masa, penggunaan heterogen teknik penilaian ini, terinteragsi dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri, sehingga guru tidak harus menggunakan perabot khusus.
Ada dua macam teknik yang dapat digunakan privat melaksanakan evaluasi, yaitu teknik tes dan teknik non verifikasi.
1.
Tes
Pengertian testimoni secara harfiah adalah tes terbit mulai sejak bahsa perancis kuno: testum dengan arti piring bagi menyisihkan logam-ferum mulia,
maksudnya dengan menggunakan peranti aktual piring itu akan boleh di peroleh tipe logam akan bisa di peroleh logam nan sangat tahapan nilainya. Internal bahasa inggris di tulis dengan “ test: yang intern bahasa indonesia nan artinya tes,ujian atau percobaan
.
Metode verifikasi digunakan dengan alat penilaian berbentuk
pemeriksaan ulang
. Karena berbagai pertimbangan antara lain tujuan kegiatan anak asuh
PAUD
, metode konfirmasi susah sekali digunakan. Sahaja tidak tertutup kemungkinan hawa menggunakan metode validasi ini.
Terdapat dua jenis verifikasi, yaitu validasi pan-ji-panji dan tes buatan suhu. Tes standar terdiri berpokok tes intelegensi, minat, bakat kepribadian atau nan lainnya. Pemeriksaan ulang itu dihasilkan melewati prosedur yang tinggi. Penggunaan konfirmasi standard tersebut sahaja makanya orang-insan yang punya kualifikasi nan dituntut dalam pendayagunaan validasi itu. Jika guru ingin mengetahui potensi yang bersambung dengan intelegensi atau lainnya itu, guru harus meminang bantuan ahlinya (psikolog anak). Guru sahaja menggunakan hasil pemeriksaan ulang bikin lebih mengenali anak.
Testimoni artifisial guru dapat dihasilkan oleh master, termasuk guru TK. Menurut Soemiartini (2000) intern mengembangkan tes ini, suhu harus memilih secara irit butir-butiran pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.
2.
Non Tes
Selain pembuktian, metode penilaian yang tak adalah non konfirmasi. Metode ini digunakan dengan bantuan perlengkapan-alat penilaian non pembenaran. Alat penilaian non testimoni banyak jenisnya yang sering digunakan di
PAUD
antara lain terdiri dari hadiah tuga
s
, percakapan, observasi, portofolio dan penilaian diri koteng.
a.
Pemberian Tugas
Belas kasih tugas adalah suatu cara penilaian nan dilakukan dengan memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan nan akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapat digunakan dengan mandu melihat hasil kerja anak dan pendirian anak mengerjakan tugas tersebut. Pemberian tugas bak alat penilaian dapat diselesaikan secara keramaian, berpasangan atau individual. Data penilaian yang diperoleh melalui pemberian tugas bisa direkam dengan memperalat format tugas, daftar cek, dan skala penilaian. Contoh membentuk dengan tanah liat atau plastisin.
b.
Percakapan
Percakapan yaitu penilaian yang dilakukan melintasi percakapan atau cerita antara anak dan temperatur atau antara anak dengan anak. Percakapan intern rangka penilaian dapat dilakukan master dengan sengaja dan topic yang dibicarakan pula sesuai dengan tema pelaksana kegiatan sreg saat itu. Ada dua variasi percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan, yaitu pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana percakapan dilakukan dengan sengaja maka dari itu guru dengan menggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau sederhana eksemplar pada berdo’a. Sementara itu yang kedua penilaian percakapan yang tak bersistem dimana konversasi dilakukan antara suhu dan anak sonder persiapan, dimana saja, bilamana saja, dan medium melakkan kegiatan lain contoh menyabdakan salam pada ketika bertemu.
c.
Observasi (Pengamatan)
Observasi ataupun pengamatan merupakan alat reklamasi data nilai nan dilakukan dengan merekam/mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Pada dasarnya pengamatan dapat dilakukan setiap waktu dan siapa saja, sehinggah ada orang yang menyatakan bahwa pengamatan merupakan salah suatu teknik penilaian yang keteter dan tidak memerlukan keahlian nan luar biasa. Namun untuk memperoleh hasil yang tepat (objektif) pengamatan terbiasa direncanakan sedemikian rupa.
d.
Goresan anekdot
Tulisan anekdot ialah salah suatu buram inventarisasi mengenai gejala tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan perilaku momongan yang spesifik, baik yang positif maupun yang negative. Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat bantu kodifikasi hasil pengamatan. Hal-hal yang dicatat da
l
am anekdot boleh meliputi prestasi yang ditunjukkan anak baik berupa karya alias sikap dan perilaku.
e.
Skala penilaian
Nisbah penilaian juga sering digunakan cak bagi pencatatan hasil pengamatan. Skala penilaian memuat daftar kata-kata maupun pernyataan mengenai tingkah laku, sikap, dan ataupun kemampuan siswa. Perbandingan penilaian terserah yang berbentuk suratan, huruf, dan terserah yang berbentuk uraian.
Paradigma :
Aktivitas belajar momongan 1 2 3 4 5 Ponten 1 bisa berarti sangat rendah, 2 abnormal, 3 sedang, 4 tinggi dan 5 dahulu tinggi.
f.
Unjuk kerja
Muncul kerja merupakan penilaian yang menuntut anak asuh didik lakukan melakukan tugas dalam perbuatan nan dapat diamati, misalnya praktek menyanyi.
g.
Hasil Karya
Hasil karya ialah hasil kerja anak asuh jaga selepas melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni
h.
Ekspansi perangkat penilaian sendiri
Guru di perbolehkan bakal mengembangkan perangkat evaluasi atau assesment sendiri sesuai dengan kebutuhan.
i.
Penggunaan instrumen standar
Penilaian dengan teknik ini biasanya di tujukan buat anak yang memerlukan penanganan khusus, namun teknik ini harus menyertakan cucu adam nan pandai dalam parasan permasalahan khusus tersebut.
Gerbang III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menurut ban dan gronlund ( siti isyah 2007: 6.5) evaluasi dalah proses yang berstruktur lakukan pengumpulan, penganalisisan dan penafsiran informasi bikin menentukan sejauh mana anak asuh dapat mengaras tujuan pendedahan. Evaluasi berfokus sreg ponten data yang di gunakan lakukan tujuan khusus evaluasi menyertakan analisis yang berstruktur tentnag fakta atau keterangan untuk menciptakan menjadikan keputusan preskriptif tentangmaksud dari hasil evaluasi tersebut.
Penilaian terhadap suatu program pendidikan akan sangat kontributif dalam kegiatan penataran. Penilaian dapat mendukung meningkatkan kualitas program atau kegiatan belajar momongan peserta program pendidikan. Buat guru, penilaian merupakan alat tolong kerumahtanggaan memperbaiki pendidikan dan pembelajaran momongan di kelasnya.
Terserah dua keberagaman teknik yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi yaitu teknik pengecekan dan teknik non verifikasi. Pesiaran hasil evaluasi maupun penilaian terhadap anak asuh yaitu elemen nan sangat utama dalam kegiatan penerimaan anak prasekolah
B. SARAN
Kerumahtanggaan pembuatan referat ini penulis menyadari bahwa kemampuan kemampuan penyalin masih sangat abnormal. Kerjakan itu penulis mengharapkan suara miring san saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk kebaikan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat lakukan kita semua.
Daftar pustaka
–
A
rifin Zainal,
E
valuasi
P
embelajara
.
Bandung
: R
emaja
R
osdakarya, 2009
.
–
Harjanto.
Perencanaan Indoktrinasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2022.
[1]
Zainal Arifin,
E
valuasi
P
embelajara
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hlm 01.
[2]
Harjanto,
Perencanaan Indoktrinasi
(Jakarta: Rineka Cipta, 2022), hlm 297
Source: https://ahsinrifqy.blogspot.com/2017/03/tehnik-evaluasi-pembelajaran-PAUD-makalah-lengkap.html