Makalah Strategi Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran







Referat


MODEL PEMBELAJARAN J.E KEMP

Diajukan lakukan memenuhi dan melengkapi salah satu tugas keramaian pada mata kuliah


DESINE PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Dosen:


SANTI WIDYAWATI, M.Pd.


Disusun makanya :




Daroril Mustofa


Ela buta aksara latifah
1325001



3


M. Aris Usman


Siti Kuat










Jurusan Tarbiyah


Pendidikan Ilmu hitung (


I


V






A)


Jamiah AGAMA ISLAM (IAI) MA’ARIF



NU


METRO LAMPUNG


201


4


/201


5


Prolog PENGANTAR

Dengan memanggil tera Allah SWT yang Maha Pemurah juga Maha Panyayang, kami ucapkan rasa puji syukur atas kehadirat-Nya, nan telah melimpahkan rahmat, karunia, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat memintasi makalah ini dengan baik.


Adapun makalah ini tentang Desain Pendedahan Matematika kami usahakan semaksimal kali dan tentunya dengan sambung tangan heterogen pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak pangling menampilkan banyak terima hidayah kepada semua pihak yang telah kontributif kami internal pembuatan kertas kerja ini.

Namun tidak lepas dari semua itu,kami menyadari sesudah-sudahnya bahwa terserah kehilangan baik berbunga segi penyusun bahasanya ataupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan longo kami menyingkapkan selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan suara kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya pelaksana mengasakan semoga terbit makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memasrahkan inpirasi terhadap pembaca.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Kata sambutan
……………………………………………………………………………………..

ii

DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………………..

iii

Gerbang I PENDAHULUAN
………………………………………………………………………………..

1

A. Latar Belakang
……………………………………………………………………………………

1

B. Rumusan Ki kesulitan
………………………………………………………………………………..

1

C. Tujuan
………………………………………………………………………………………………..

1

Gapura II PEMBAHASAN
…………………………………………………………………………………

2


A.



Konotasi Abstrak Pembelajaran J.E Kemp

…………………………………………….

2


B.



Anju-Ancang Model Kemp
…………………………………………………………..

3

C. Unsur-Partikel Pengembangan Perangkat Penerimaan

………………………………

5

BAB III PENUTUP
…………………………………………………………………………………………

8

3.1 Kesimpulan
………………………………………………………………………………………..

8

3.2 Saran
…………………………………………………………………………………………………

9

Daftar pustaka
………………………………………………………………………………………

10


BAB I


PENDAHULUAN



A.





Rataan Belakang

Jelord E. Kemp berasal berpangkal
California Satate University
di Sanjose. Kemp meluaskan pola desain instruksional yang paling mulanya bagi pendidikan. Paradigma Kemp memasrahkan arahan kepada para siswanya untuk berpikir akan halnya masalah-masalah mahajana dan tujuan-maksud pengajian pengkajian. Teladan ini juga mengarahkan pengembang desain instruksional untuk mengawasi karekteristik para siswa serta memnentukan tujuan-tujuan belajar nan tepat. Langkah berikutnya yakni spesifikasi pelajaran dan mengembangkan pretest dari tujuan-intensi yang telah ditetapkan. Seterusnya adalah menetapkan kebijakan dan langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar serta sumber-sumber belajar yang akan digunakan. Selanjutnya, materi/isi (content) kemudian di evaluasi atas dasar tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. Langkah berikutnya adalah melakukan identifikasi dan revisi didasarkan atas hasil-hasil evaluasi. Pentingnya pembahasan ini yaitu agar kita dapat memahami bagaimana model pembelajaran menorur J.E kemp sehingga dapat diterapkan privat proses pembelajaran di kelas.

Secara menyeluruh, makalah ini mengomongkan mengenai pengertian model pembelajaran menurut J.E Kemp serta langkah-langkahnya dalam proses pendidikan.


[1]





B.





Rumusan Masalah


1.



Segala penjelasan dari Model Penelaahan Kemp ?


2.



Bagaimana langkah-langkah nan digunakan dalam model penelaahan Kemp ?


3.



Bagaimana ciri-ciri model pembelajaran Kemp ?



C.





Tujuan


1.



Bagi memahami signifikasi mulai sejak model pembelajaran Kemp.


2.



Kerjakan mengetahui dan mengerti bagaimana langkah-langkah intern model pembelajaran Kemp.


3.



Bakal memahami bagaiamana ciri-ciri dari model pembelajaran
Kemp.


Ki II


PEMBAHASAN



A.





Pengertian Contoh J.E Kemp

Menurut Kemp pengembangan perangakat merupakan suatu galengan yang terus-menerus. Doang karena kurikulum yang beralaku secara kebangsaan di Indonesia dan berorientasi plong tujuan, maka seyogyanya proses peluasan itu dimulai berasal pamrih.


[2]



Kemp mengembangkan arketipe desain instruksional nan paling awal bagi pendidikan. Sempurna Kemp memberikan arahan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah–masalah mahajana dan intensi–tujuan penerimaan. Cermin ini sekali lagi mengarahkan para bendung desain instruksional bagi melihat karakteristik para siswa serta menentukan harapan- pamrih belajar yang tepat.


Intern desain yang dikembangkan oleh kemp, tujuan pembelajaran bukanlah hal pertama yang harus ditentukan ketika merumuskan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dikembangkan mulai dari identifikasi kebobrokan pembelajaran, kemudian dilakukan analisis karakteristik siswa, analisis tugas, dilakukan penyusunan tujuan pengajian pengkajian, pemijitan isi materi, pemilihan strategi penataran nan tepat, takhlik desain pesan, mengembangkan penataran, dan terakhir merupakan mengevaluasi instrumen. Keseluruhan proses tersebut harus dilakukan evaluasi. Proses evaluasi kemudian dijadikan dasar bak proses revisi atau restorasi. Plural proses tersebut pun membutuhkan layanan pendukung dan implementasi berpokok manajemen order.


[3]



Perencanaan desain pembelajaran model Kemp dapat digunakan lega tingkat sekolah sumber akar, sekolah lanjutan, atau perguruan hierarki. Desain Pembelajaran Model Kemp ini dirancang untuk menjawab tiga tanya, yakni :


1.



Segala yang harus di pelajari pesuluh (harapan pendedahan )

  1. Apa atau bagaimana prosedur,dan sumber- perigi belajar apa nan tepat untuk menjejak hasil belajar yang diinginkan (kegiatan, alat angkut, dan sendang belajar yang digunakan).
  2. Bagaimana kita tahu bahwa hasil sparing yang diharapkan sudah lalu tercapai (evaluasi)



B.





Ancang-Langkah Paradigma Kemp

Langkah – langkah pengembangan desain pembelajaran acuan Kemp, terdiri berasal delapan langkah, yakni :

  1. Menentukan tujuan instruksional umum (TIU) atau kompetensi dasar, ialah tujuan masyarakat yang ingin di capai dalam mengajarkan masing- masing pokok bahasan.
  2. Takhlik analisis tentang karakteristik siswa. Analisis ini diperlukan antara lain cak bagi mengetahui apakah latar belakang pendidikan dan sosial budaya siswa memungkinkan kerjakan mengajuk program , serta langkah- persiapan apa yang teradat diambil.
  3. Menentukan harapan instruksional secara distingtif, operasional, dan terbandingkan (n domestik KTSP yaitu indikator). Dengan demikian, siswa akan tahu segala apa yang harus terjamah, bagaimana mengerjakannya, dan apa ukurannya bahwa ia sudah berbuah. Kerjakan guru, rumusan itu akan berguan dalam menyusun tes kemampuan /kemajuan dan pemilihan materi/bahan berlatih yang sesuai.
  4. Menentukan materi/ bahan ajar yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indeks) yang mutakadim dirumuskan. Masalah yang sering kali dihadapi guru- hawa adalah seperti itu banyakknya materi pelajaran nan harus diajarkan dengan hari yang adv minim. Demikian sekali lagi, kulur kesulitan intern mengorganisasikan materi/ incaran jaga yang akan disajikan kepada para siswa. Dalam kejadian ini diperlukan ketepatan guru dalam memilih dan memilah sumber belajar, materi, media,dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan.
  5. Menetapkan penjajagan atau validasi awal (preassesment). Ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan tadinya siswa intern memenuhi prasyarat belajar yang dituntut buat mengajuk acara pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, guru dapat memilih materi nan diperlukan tanpa harus menyervis nan lain mesti, sehingga siswa tak menjadi bosan.
  6. Menentukan strategi belajar mengajar, ki alat dan sumur belajar. Kriteria umum untuk seleksi strategi penelaahan yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indikator) tersebut, adalah tepat guna, keefektifan, hemat, kepraktisan, melintasi suatu analisis alternatif.
  7. Mengoordinasikan alat angkut penunjang nan diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu, dan tenaga.
  8. Mengadakan evaluasi. Evaluasi ini sangat perlu untuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara keseluruhan, yaitu murid, program penataran, perkakas evaluasi (verifikasi), dan metode/ketatanegaraan yang digunakan.

Semua komponen diatas saling berhubungan satu dengan yang lainnya, bila adanya perubahan ataupun data nan berlawanan pada pelecok satu komponen mengakibatkan kontrol puas komponen lainnya. Privat lingkaran model Kemp menunjukkan kemungkinan revisi tiap komponen bila diperlukan. Revisi dilakukan dengan data sreg komponen sebelumnya ataupun sesudahnya. Berlainan dengan pendekatan sistem intern penerimaan, perencanaan desain pembelajaran ini bisa dimulai dari komponen mana saja, kaprikornus perencanaan desain dapat dimulai dengan merencanakan pokok bahasan malah suntuk, atau bisa jadi dengan evaluasi. Onderdil mama yang di dahulukan serta di prioritaskan yang dipilih bergantung kepada data barang apa yang sudah siap, tersedia, situasi,dan kondisi sekolah,ataupun bergantung pada pelaksana perencanaan itu sendiri.


[4]



Mengenai kelebihan dan kekurangan model Kemp, ialah :


a.



Kelebihan Model Kemp

Cermin pembelajaran kemp ini, di setiap mengamalkan ancang maupun prosedur terdapat revisi terlebih lampau gunanya bikin menuju ke tahap berikutnya. Tujuannya merupakan apabila terwalak kehilangan  alias kesalahan di tahap tersebut, dapat di cak bagi restorasi terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap berikutnya.


b.



Kekurangan Hipotetis Kemp

Teoretis pendedahan Jerold E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peran hawa di sini mempunyai dominasi lautan, karena mereka di tuntut dalam rangka program pengajaran, perangkat evaluasi, dan ketatanegaraan pembelajaran.


[5]





C.





Unsur-Zarah Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Tentang unsur-partikel ekspansi peranti pendedahan menurut Kemp:


a.



Identifikasi masalah pembelajaran

Tujuannya adalah mengidentifikasi adanya kepincangan antara tujuan menurut kurikulum ynag berlaku dengan fajta yang terjadi dilapangan, baik yang menyangkut model, pendekatan, metode,teknik, maupun kebijakan yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran. Pokok bahasan alias materi yang dikembangkan, selanjutnya disusun alternatif atau cara pembelajaran nan sesuai internal upaya mengaras harapan sama dengan yang mutakadim diharapkan dalam kurikulum.



b.



Analisis siswa

Kajian petatar dilakukan kerjakan mengetahui tingkah kayun awal dan karakteristik petatar. analisis tingkah laris semula digunkan untuk menegtahui keterampilan yang dimilki,sementara itu karakteristi adalah untuk mengerti sejauhmana kemapuan siswa, motivasi membiasakan pelajar, pengalman nan dimiliki dan lain sebagainya.


c.



Analisi tugas

Menurut Kemp analisi tugas merupakan kumpulan prosedur lakukan menentukan isi suatu pengajaran. Jadi analisis tugas maupun tujuan tidak enggak dari amatan isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan wara-wara dan amatan prosedural yang digunakan untuk melincirkan pemahaman tau penguasaan tentang tugas-tugas sparing dan maksud pembelajaran yangdituangkan dan bentuk rencana pelaksanaan pembelajran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS).


d.



Mengekspresikan parameter

Indikator merupakan intensi pengajian pengkajian yang diperoleh dari hasil analisis maksud pada tahap 1. Indeks dirumuskan ibarat radas bakal mendesain kegiatan pembelajaran, bentuk kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa dan panduan cara petatar belajar.


e.



Penyusunan instrumen evaluasi

Penyusunan ini digunakan bikin menyukat ketuntasan indikator dan kentuntasan pengeusaan  siswa sesudah berlangsungnya proses pembelajaran didasarkan sreg jumlah soal nan dijawab secara moralistis.


f.



Setrategi penerimaan

Kegiatan ini menutupi model , pendekatan, metode, pemilihan format yang dipandang bernas memberikan pengalaman nan berguna kerjakan mencapai maksud pembelajaran.


g.






Pemilihan media alias perigi pendedahan

Plong panjang ini berdasarakan hasil analisis tujuan,amatan karakteristik petatar, dan analisis tugas.


h.



Pelayanan simpatisan

Selama proses pengembangan diperlukan layanan partisan nan faktual kebijakan bos sekolah, guru mitra, pengelolaan persuasi, dan tenaga-tenaga terkait secara layanan laboraturium dan bibliotek.


i.



Planning (Perencanaan) dan Project Management (Penyelenggaraan Antaran)

Aspek teknis perencanaan suntuk mempengaruhi kemajuan gambar pengembangan. Merencanakan pembelajaran yaitu suatu proses yang berat sehingga menuntut pengembang perlengkapan untuk selalu memperhatikan tiap-tiap molekul dan secara terus menerus menilai kembali hubungan setiap bagian rencana itu dengan pengelolaan keseluruhannya, karena setiap unsur bisa mempengaruhi perkembangan unsur yang lain.


j.



Evaluasi Formatif

Penilaian formatif dilaksanakan sepanjang pengembangan dan uji coba. Penilaian ini bermakna lakukan menentukan kelemahan privat perencanaan pencekokan pendoktrinan sehingga beraneka ragam kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas.


k.



Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif secara langsung menyukat tingat pencapaian tujuan-tujuan terdepan pada pengunci pembelajaran. Sumber informasi terdepan kemungkinan raksasa didapatkan, baik berpangkal hasil posttest atau uji akhir pengajian pengkajian. Penilaian sumatif meliputi hasil eksamen akhir unit dan uji penutup untuk latihan tertentu.


l.



Revisi Gawai Penataran

Kegiatan revisi dilakukan secara terus-menerus sreg setiap ancang pengembangan. Peristiwa ini beralaskan uraian Kemp, bahwa setiap langkah rancangan pembelajaran camar gandeng dengan kegiatan revisi. Kegiatan revisi dimaksudkan buat mengevaluasi dan menyunting rangka nan dibuat.


[6]




BAB III


PENUTUP



A.





Kesimpulan

Hipotetis pembelajaran Jerold E.Kemp terdiri atas delapan ancang:


1.



Menentukan pamrih penelaahan awam maupun barometer kompetensi dan kompetensi dasar merupakan tujuan nan ingin dicapai dalam setiap kegiatan pendedahan.


2.



Membuat analisis tentang karakteristik pesuluh. Amatan ini diperlukan antara bukan bakal mengetahui apakah latar belakang pendidikan dan social budaya siswa memungkinkan cak bagi mengimak acara, serta persiapan- langkah segala apa nan perlu diambil.


3.



Menentukan harapan pendedahan khusus ataupun penunjuk, yaitu tujuan yang singularis, operasional dan terukur. Dengan demikian, siswa akan luang apa yang harus dipelajari, bagaimana mengerjakannya dan apa ukurannya bahwa petatar telah berhasil. Dari segi suhu, rumusan itu akan signifikan privat mengekspresikan testimoni kemampuan dan penilaian bahan/materi yang sesuai.


4.



Menentukan materi/bahan tuntunan yang sesuai dengan tujuan pendedahan spesial.


5.



Menentukan penjajagan awal (preassessment) atau pretest, yaitu cak bagi mengetahui selama mana siswa mutakadim memenuhi persyaratan sparing yang dituntut buat mengikuti programa pembelajaran. Dengan demikian, dalam pembelajaran temperatur dapat memilih materi yang dibutuhkan dan diperlukan tanpa harus menyajikan materi yang tidak perlu dan murid enggak cepat bosan.


6.



Menentukan strategi pembelajaran dan sumber belajar yang sesuai. Kriteria umum untuk pemilihan ketatanegaraan pembelajaran yang sesuai dengan harapan pembelajaran khusus tersebut adalah: kesangkilan, keefektifan, ekonomis, kepraktisan melalui pamor amatan alternative.


7.



Koordinasi alat angkut penunjang nan diperlukan, meliputi biaya, akomodasi, peralatan, waktu dan tenaga.


8.



Mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program serta keseluruhan, yaitu: siswa, program pembelajaran, instrument evaluasi dan metode yang digunakan.

Eksemplar pembelajaran Jerold E. Kemp (1977), terdiri beberapa unsur, yaitu:

1.


Identifikasi masalah pembelajaran

2.


Kajian siswa

3.


Kajian tugas

4.


Mengekspresikan indikator

5.


Menyusun instrumen evaluasi

6.


Strategi penataran

7.


Pemilihan kendaraan atau sumber pembelajaran

8.


Pelayanan partisan

9.


Perencanaan dan manajemen antaran

10.


Evaluasi formatif

11.


Evaluasi sumatif

12.


Revisi perkakas penerimaan



B.





Saran



Makalah yang ditulis ini tentunya sangat jauh dari kata acuan. Maka panitera dengan suka hatimenerima saran  yang membangun dari pembaca. Meskipun demikian penulis tunak menyarankan kepada para pembaca agar membaca makalah ini lebih- makin dapat mengerti dan menerapkan model pembelajaran J.E Kemp.


Daftar bacaan

Trianto,
Model Pembelajran Terpadu, ( Jakarta: Dunia Aksara, 2022)

Rusman,
Teladan-Model Pembelajaran,(Bandung: Raja Grafindo, 2022)

Sugeng Listiyo Prabowo, Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran, (Malang:UIN Press,2010)






[1]



Trianto,
Sempurna Pembelajran Terpadu, ( Jakarta: Bumi Lambang bunyi, 2022), hlm 81




[2]



Rusman,
Konseptual-Komplet Pengajian pengkajian,(Bandung: Paduka Grafindo, 2022),hlm 180




[3]



Sugeng Listiyo Prabowo, Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Penelaahan, (Malang:UIN Press,2010),hlm 14




[4]



Rusman,
Model-Model Penerimaan,(Bandung: Syah Grafindo, 2022),hlm 184

Source: https://elaumilatifah.blogspot.com/2016/01/makalah-model-pembelajaran-je-kemp.html