Makalah Tentang Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika





MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER Lega KURIKULUM 2022 Yang Berhubungan DENGAN Matematika


Makanya :


Cahaya Alifa Adiratna


(2227132345)


III/D


PENDIDIKAN Temperatur SEKOLAH Radiks


FAKULTAS KEGURUAN DAN Ilmu keguruan


UNIVERSITAS Paduka tuan AGENG TIRTAYASA

Perkenalan awal Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat nan Sang pencipta berikan, tetapi sedikit sekali nan kita ingat. Segala puji tetapi cukup untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas barang apa beruntung, rahmat, taufik, serta anugerah-Nya nan tiada tersangka besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”
Pendidikan Karakter Sreg Kurikulum 2022 yang Berhubungan Dengan Matematika
”.

Kerumahtanggaan penyusunannya, panitera memperoleh banyak sambung tangan dari bineka pihak, karena itu penulis mengucapkan cak dapat belas kasih nan sebesar-besarnya kepada: Kedua ibu bapak, dosen dan bandingan – teman yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua keberhasilan ini berawal, semoga semua ini bisa memasrahkan rendah kebahagiaan dan menuntun pada awalan yang makin baik pula.

Meskipun juru tulis berharap isi dari makalah ini objektif dari kekurangan dan kesalahan, namun gegares ada yang kurang. Maka dari itu karena itu, dabir memimpikan celaan dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat kian baik lagi.

Pengunci kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat cak bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Serang, 01 November 2022

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Pengenalan Pengantar
………………………………………………………..
ii

Daftar Isi

………………………………………………………..
iii

Ki I Pendahuluan


A.



Rataan Pinggul

…………………………………………………………
1


B.



Rumusan Masalah

…………………………………………………………
2


C.



Pamrih

…………………………………………………………
2

BAB II Pembahasan


A.



Kemujaraban Pendidikan Karakter
…………………………………………………
3


B.



Tujuan Pendidikan Khuluk
…………………………………………………
5


C.



Kredit Pendidikan Karakter kerumahtanggaan

Penerimaan Matematika

………………………………………………….
6


D.



Implementasi Pendidikan Berkarakter


Bangsa kerumahtanggaan Pelajaran Matematika



…………………………………………..
16

BAB III Penutup


A.



Simpulan

……………………………………………………………
18


B.



Saran

……………………………………………………………
18

Daftar Pustaka

……………………………………………………………
19

iii


BAB I


PENDAHULUAN



A.










Latar Pinggul

Pendidikan karakter merupakan segala sesuatu nan dilakukan hawa, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Situasi ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan plural kejadian terkait lainnya.

Albertus (2010:03) menyatakan bahwa pendidikan karakter terdiri dari dua kata yang apabila dipisahkan memiliki makna saban. Pendidikan adalah caruk berkaitan dengan hubungan social manusia, manusia sejak lahir tidak boleh semangat seorang namun membutuhkan basyar bukan, sedangkan karakter berperilaku lebih subjektif keadaan tersebut dikatakan demikian karena berkaitan dengan struktur antopologis manusia dan tindakannya dalam memaknai kebebasan.

Pendidikan karakter harus diberikan pada  pendidikan normal khususnya  lembaga pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, MAK dan Perguruan Tinggi melintasi pembelajaran, dan ekstrakurikuler, kreasi budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah petatar bimbing, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Menurut T. Ramli (2003), pendidikan budi n kepunyaan sari dan makna yang begitu juga  pendidikan kesopansantunan dan pendidikan etik. Tujuannya adalah mewujudkan  pribadi anak, supaya menjadi cucu adam yang baik, penduduk masyarakat, dan   penghuni negara yang baik. Tentang barometer manusia nan baik, pemukim   masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat    atau nasion, secara umum ialah nilai-kredit sosial tertentu, yang  banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Maka itu karena  itu, hakikat bermula pendidikan karakter kerumahtanggaan konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, ialah  pendidikan biji-skor mulia   yang terbit mulai sejak budaya nasion Indonesia sendiri, internal rangka  membina kepribadian generasi muda.

Jadi dapat disimpulkan pendidikan karakter merupakan angka-nilai yang berkaitan dengan kesosialan, dengan intensi membuat  pribadi momongan, supaya menjadi insan yang baik, warga awam, dan   warga negara yang baik, serta dapat mempengaruhi diri sendiri dan orang tidak apabila diimplementasikan intern roh sehari-tahun.



B.





Rumusan Komplikasi


1.

Apakah fungsi dari pendidikan karakter ?

2.

Apakah tujuan adanya pendidikan karakter ?

3.

Segala apa sajakah

nilai budi bangsa yang dapat dikembangkan melalui cak bimbingan ilmu hitung
?

4.

Bagaimana implementasi pendidikan karakter intern pembelajaran matematika?



C.





Tujuan


1.

Mengarifi signifikansi pendidikan karakter

2.

Mengetahui fungsi dan tujuan bersumber pendidikan khuluk

3.

Memahami nilai pendidikan fiil internal matematika

4.

Menerapkan nilai pendidikan fiil dalm pembelajaran ilmu hitung


Gapura II


PEMBAHASAN


A.




Fungsi Pendidikan Khuluk

Pendidikan karakter nasion yang berbasis pada pilar kewarganegaraan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tersendiri Ika) memainkan kurnia bermakna privat semangat warga bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Secara nasional, keistimewaan pendidikan karakter bangsa yaitu (Kemendiknas, 2010:7):

  1.  Fungsi Pengembangan: yang secara khusus disasarkan pada pesuluh bimbing agar mereka menjadi pribadi yang berkarakter baik, beralaskan lega kebajikan umum (virtues) nan bersumber puas filosofi kebangsaan di dalam Pancasila. Dengan keistimewaan ini peserta didik diharapkan memiliki sikap dan perilaku etis, spiritual, sesuai dengan citra budaya bangsa. Dengan kata bukan, dari perilaku petatar didik, yang yakni warga bangsa, orang dapat memafhumi kepribadian bangsa Indonesia nan sesungguhnya.
  2. Guna Perbaikan: yang secara unik diarahkan buat memperkuat pendidikan nasional yang bertanggungjawab terhadap pengembangan potensi dan pamor peserta didik. Dengan maslahat ini juga, pendidikan kepribadian bangsa semoga mencapai suatu proses revitalisasi perilaku dengan mencadangkan pilar-pilar kebangsaan untuk menghindari distorsi nasionalisme.


3.



Kebaikan Penyaring: terkait dengan faedah reformasi tadi, privat fungsi penyaring ini sistem pendidikan karakter nasion dikembangkan hendaknya peserta jaga dapat menangkal pengaruh budaya lain nan tidak sesuai dengan karakter bangsa. Fungsi ini bertujuan meningkatkan martabat bangsa.

Satuan pendidikan sebenarnya sejauh ini sudah lalu meluaskan dan melaksanakan kredit-nilai pembentuk karakter melalui program operasional satuan pendidikan masing-masing. Hal ini merupakan prakondisi pendidikan budi pada rincih pendidikan nan kerjakan selanjutnya puas detik ini diperkuat dengan 18 nilai hasil analisis empirik Pusat Kurikulum. Nilai keharusan (the existing values) yang dimaksud antara lain takwa, bersih, rapih, nyaman, dan santun.
Dalam rangka lebih memperketat pelaksanaan pendidikan karakter mutakadim teridentifikasi 18 biji yang berusul dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:





  1. Jujur
  2.     Toleransi




  3. Ketaatan
  4.     Kerja keras
  5.     Makmur




  6. Mandiri
  7.     Demokratis




  8. Rasa Kepingin Senggang




  9. Spirit Nasional
  10.     Belalah Tanah Air




  11. Menghargai Prestasi




  12. Berkawan/Komunikatif
  13.    Cinta Berdamai
  14.    Gemar Mendaras




  15. Peduli Lingkungan




  16. Peduli Sosial




  17. Tanggung Jawab
  18.   Religius

(Puskur. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Kepribadian Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009:9-10). Nilai dan deskripsinya terdapat dalam Lampiran 1.).

Meskipun mutakadim terdapat 18 angka penggarap budi bangsa, namun asongan pendidikan bisa menentukan prioritas pengembangannya dengan mandu melanjutkan nilai keharusan yang diperkuat dengan beberapa nilai yang diprioritaskan dari 18 nilai di atas. N domestik implementasinya kuantitas dan jenis kepribadian yang dipilih tentu akan boleh berbeda antara satu provinsi atau sekolah yang satu dengan yang lain. Kejadian itu tersidai pada kemustajaban dan kondisi eceran pendidikan masing-masing. Di antara heterogen biji yang dikembangkan, dalam pelaksanaannya bisa dimulai bersumber nilai yang esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi tiap-tiap sekolah/wilayah, yakni bersih, rapih, nyaman, kesetiaan, sopan dan santun.

Meskipun demikian, ada 5 kredit yang diharapkan menjadi nilai minimal yang dikembangkan di setiap sekolah yakni nyaman, jujur, peduli, cerdas, dan tangguh/kerjakeras.


B.




Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter pada intinya bermaksud membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak indah, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi nan semuanya dijiwai maka dari itu iman dan takwa kepada Halikuljabbar yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Pendidikan fiil pada dasarnya dapat diintegrasikan intern pendedahan puas setiap mata latihan. Materi penelaahan yang berkaitan dengan norma ataupun nilai-nilai pada setiap mata kursus perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks semangat sehari-hari. Dengan demikian, pendedahan nilai-nilai karakter tak hanya sreg panjang kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata privat jiwa peserta pelihara sehari-hari di publik.

Sasaran pendidikan khuluk adalah seluruh Sekolah di Indonesia baik negeri maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta pelihara, temperatur, personel administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi target program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini mutakadim berhasil melaksanakan pendidikan budi dengan baik dijadikan misal best practices yang menjadi paradigma bikin disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya. Melalui program ini diharapkan jebolan memiliki keagamaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Nan Maha Esa, berakhlak luhur, kompetensi akademik nan utuh dan terpadu, sekaligus punya kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.

Sementara itu, harapan pendidikan budaya dan fiil bangsa adalah sebagai berikut.

  1. Berekspansi potensi kalbu/hati kecil/afektif peserta bimbing ibarat manusia dan warganegara nan memiliki biji-nilai budaya dan kepribadian bangsa.
  2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku petatar didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai mendunia dan tali peranti budaya bangsa yang religius.
  3. Menanamkan nyawa kepemimpinan dan bahara jawab pelajar didik laksana generasi penerus bangsa.
  4. Mengembangkan kemampuan petatar didik menjadi individu yang mandiri, kreatif, berwawasan kewarganegaraan.
  5. Mengembangkan lingkungan vitalitas sekolah andai mileu belajar yang aman, jujur, munjung kreativitas dan pertemanan, serta dengan rasa kewarganegaraan yang tingkatan dan penuh keistimewaan (dignity).


C.




Nilai Pendidikan Khuluk dalam Pe


mbe


lajaran Matematika

Seperti mana yang telah termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Patokan Kewarganegaraan Pendidikan mata tuntunan matematika bermaksud hendaknya peserta pelihara n kepunyaan kemampuan seumpama berikut:

a.    Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara plastis, akurat, efisien, dan tepat, internal pemecahan masalah

b.   Menunggangi penalaran pada abstrak dan sifat, mengamalkan kecurangan matematika dalam mewujudkan generalisasi, memformulasikan bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika

c.    Mengamankan masalah nan menghampari kemampuan mencerna keburukan, merancang pola matematika, membereskan model dan meniadakan solusi nan diperoleh

d.   Mengomunikasikan gagasan dengan huruf angka, tabel, diagram, ataupun alat angkut lain buat memperjelas kejadian alias masalah.

e.    Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam semangat, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari ilmu hitung, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

Beralaskan intensi pembelajaran matematika tersebut terwalak beberapa nilai fiil bangsa yang dapat dikembangkan melangkahi pelajaran matematika diantaranya adalah:


·




Ketaatan,


Karakter disiplin bisa terbentuk kerumahtanggaan mempelajari matematika, karena dalam ilmu hitung pesuluh didik diharapkan mewah mengenali suatu keteraturan teoretis, memahami sifat-aturan dan konsep-konsep yang telah disepakati. Angka budi yang diharapkan dalam sparing matematika ialah seseorang diharapkan berbenda bekerja secara teratur dan tertib dalam menunggangi adat-aturan dan konsep-konsep. Privat ilmu hitung konsep-konsep tersebut lain dapat dilanggar karena dapat menimbulkan salah maslahat.


·




Jujur,


 Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif) lamun sreg tahap-tahap awal contoh-model istimewa dan ilustrasi geometris diperlukan, tetapi lakukan generalisasi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Karakter yang dapat membentuk hayat seseorang, bahwa seseorang bukan akan mudah beriktikad pada isu-isu nan tak jelas sebelum ada pembuktian. Hal ini tentunya sesuai dengan azas nan dianut maka itu hukum di negara kita, azas praduga lain bersalah. Kepribadian yang terbentuk diharapkan ialah sesorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaannya, karena selalu dapat menunjukkan testimoni mulai sejak setiap tuturan dan tindakannya.


·




Kerja Gigih,


karakter yang ingin dibentuk yaitu bukan mudah putus asa. Belajar matematika, seseorang harus teliti, tekun dan telaten, dalam memahami yang tersirat dan termasuk. Ada kalanya seseorang keliru intern pengerjaan suatu perhitungan, namun belum mencapai hasil yang moralistis, maka seseorang diharapkan dapat dengan kepala dingin mengintai kembali (looking back) segala yang telah terjamah secara runut dengan teliti, tidak mudah menyerah terus berjuang cak bagi menghasilkan satu jawaban yang bermoral.


·




Ki berjebah,


 seseorang
nan sparing matematika akan terbiasa bakal kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Dalam menyelesaikan permasalahan suka-suka nan boleh tanggulang dengan cara yang tahapan, namun terserah kembali yang mampu berbuat dengan sumir. Bila seseorang wajib menyelesaikan persoalan matematika, maka orang tersebut akan mesti membentangkan ide nan kreatif yang bisa membantunya menjalani hayat secara lebih efektif dan efisien.


·




Rasa ingin tahu,


menyorongkan rasa ingin senggang dalam matematika akan mengakibatkan seseorang terus belajar dalam sejauh hidupnya, terus berupaya menggurdi informasi-informasi terkait lingkungan di sekitarnya, sehingga menjadikannya ‘berada’ akan wawasan dan guna-guna kabar. Rasa ingin tahu membuat seseorang ki berjebah menelaah keterkaitan, perbedaan dan metafor, sehingga diharapkan  gemuk menjadi
a good problems solver
(kaya mengamankan masalah dengan baik).


·




Mandiri;


dalam kursus ilmu hitung kita senantiasa menghadapi tantangan, berbagai persoalan yang menuntut kita lakukan menemukan solusi atau penyelesaiannya. Buat itu siswa didik harus mampu n kepunyaan sikap yang tidak mudah gelimbir plong sosok lain, namun berupaya secara mandiri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dengan baik.


·




Komunikatif;


matematika merupakan suatu bahasa, sehingga seseorang harus mampu mengkomunikasikannnya baik secara lisan maupun coretan, sehingga makrifat yang disampaikan dapat diketahui dan dipahami makanya orang tidak.


·




Tanggung Jawab;


Kebiasaan kepatuhan n domestik bernalar yang terasuh dalam mempelajari ilmu hitung melahirkan satu sikap beban jawab atas pelaksanaan kewajiban yang seharusnya dilakukan, baik kewajiban jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai guna-guna pengetahuan, matematika punya beberapa karakteristik merupakan :

(1) memiliki objek kajian teoretis,

(2) bertumpu lega aman,

(3) berpola piker deduktif,

(4) mempunyai simbol yang kososng arti,

(5) menuduh segenap perundingan, serta

(6) taat dalam sistemnya.

Dari karakteristik tersebut bisa dilihat ponten-nilai kepribadian yang termaktub kerumahtanggaan pembelajaran matematika. Karakteristik objek kajiana abstrak memuat nilai berharta. Karakter bertumpu pada kesepakatan memuat nilai disiplin. Karakter berpola piker deduktif memuat skor cerdas dan makmur. Budi memiliki huruf angka yang nol arti memuat poin demokratis dan toleran. Karakteristik memperhatikan semesta musyawarah memuat nilai peduli lingkungan. Padahal karakteristik tegar kerumahtanggaan sistemnya memuat biji independensi, disiplin, dan tanggung jawab.

Dari analisis terhadap karakteristik matematika tertumbuk pandangan bahwa nilai-nilai karakter tercantum dalam masing-masing karakteristik tersebut. Keadaan ini tentunya memperlihatkan bahwa pengembangan pendidikan karakter bisa dilakukan menerobos pengajian pengkajian matematika.

Pendidikan kepribadian meliputi proses
knowing the good, feeling loving the good, dan
acting the good. Knowing the good
bisa mudah diajarkan sebab makrifat berkepribadian serebral saja. Setelah
knowing the good
harus ditumbuhkan
feeling loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai darmabakti menjadi
engine
yang sering bekerja membuat orang mau selalu melakukan sesuatu kepentingan. Anak adam cak hendak melakukan perilaku kebajikan karena engkau cinta dengan perilaku dedikasi itu. Sehabis mesti mengerjakan kebajikan
acting the good
berubah menjadi kebiasaan. Maka dari itu karena itu, pendidikan khuluk melintasi pengajian pengkajian matematika dilakukan dengan propaganda mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam mata pelajaran matematika yang didasarkan pada eksplorasi terhadap tujuan pembelajaran matematika intern Kurikulum dan karakteristik ilmu hitung. Berikut yakni nilai-nilai fiil utama dan kiat dalam pembelajaran ilmu hitung.


1.





A.    Karakter penting bikin pelajaran Ilmu hitung


Karakter utama cak bagi pelajaran matematika meliputi bernalar, tanggap, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, beriktikad  diri. Tabel 1.2 berikut mendeskripsi-kan  nilai karakter dan indikatornya

Tabel 1.2 Nilai-Nilai Karakter dan Indikatornya

No

Poin Karakter Utama

Indikator

1

Berpikir dalam-dalam mantiki, kritis, reatif, dan inovatif

1)   memaparkan pendapat didasarkan pada fakta empirik

2)   menunjukkan kekuatan dan kelemahan satu permasalahan

3)   mengasihkan pemikiran alternatif plong permasalahan yang dihadapi

4)   memaparkan cara atau hasil hijau dan mutakhir dari apa nan telah dimiliki

5)   memberikan gagasan dengan cara-cara yang asli atau lain klise

2

Kerja gigih

1) menyelesaikan semua tugas dengan  baik dan tepat waktu

2)    tak putus sangkil dalam menghadapi  masalah

3)    bukan mudah menyerah privat menghadapi komplikasi

3

Keingintahuan

1)    menanyakan segala sesuatu nan belum diketahui

2)    mengamati peralihan-perlintasan dari hal-kejadian atau kejadian

3)    berupaya mencari sumber belajar akan halnya konsep ataupun masalah yang dipelajari /dijumpai

4)    berupaya untuk mencari masalah yang bertambah menantang

5)    aktif n domestik berburu informasi

4

Otonomi

1)     mempunyai keyakinan buat menuntaskan ki kesulitan yang dihadapi

2)    memiliki  keimanan akan kemampuan dirinya

3)    menyadari hal-hal penting yang terkait dengan materi pelajaran matematika

4)  mencari strategi untuk memecahkan kesulitan tersebut dengan pemikirannya koteng

5)  mempunyai kemampuan untuk mengeset belajarnya sendiri

6)  memiliki perilaku yang dapat menentukan tujuan belajar, sumber belajar, materi nan dipelajari, dan bagaimana mempelajarinya

5.

Percaya diri

1)  menguasai materi prasyarat untuk tanggulang materi berikutnya

2)  mempunyai inisiatif


3)


memiliki keyakinan bisa menyelesaikan masalah nan  dihadapi

4)   bukan menunjukkan keragu-raguan dalam melakukan sesuatu

5)   menunjukkan kepahlawanan menyampaikan pendapat saat berdiskusi di kelas

6)   tidak mengeluh saat menyelesaikan ki kesulitan yang diberikan guru



  1. B.           Karakter pokok sreg pelajaran Matematika






Karakter pokok puas pelajaran matematika menutupi
religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,  dan demokratis.
Tabulasi 2.1 menguraikan deskripsi masing-masing nilai fiil tersebut beserta indikatornya

Tabel 2.1 Deskripsi Nilai-Nilai Kepribadian dan Indikatornya

No

Nilai Fiil Pokok

Penunjuk

1

Kereligiusan

1) mengagumi kebesaran Halikuljabbar melalui bervariasi komplet matematika

2) mengagumi keagungan Tuhan karena kemampuan dirinya untuk umur ibarat anggota masyarakat

3) mengagumi kekuasaan Tuhan yang sudah mencipta kan berbagai jagat

4)  mengherani mahamulia Tuhan karena adanya agama ibarat perigi keakuran atma masyarakat

2

Kejujuran

1) tidak menyontek ataupun menjadi plagiat dalam berbuat setiap tugas

2) mencadangkan rasa gemar atau bukan senang terhadap pelajaran

3) menyatakan sikap terhadap suatu materi diskusi kelas

4)  mengemukakan pendapat sonder ragu tentang satu siasat diskusi

5)  memecahkan keburukan dilakukan sesuai dengan kemampuannya koteng

3

Intelek

1) pikiran dan perilaku yang berupa reaksi yang hemat, tepat dan  cepat/akurat terhadap pengalaman yunior

2) cermat, tepat dan cepat/tangkas menguasai masalah

3) mampu menerapkan manifesto yang diperolehnya terhadap hal-peristiwa nan plonco

4

Ketangguhan

1)   sikap dan perilaku pantang takluk /tidak mudah  terbang arwah internal mengahadapi plural kesulitan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

2)   kokoh mempertahankan pendapatnya

3)  mampu mengatasi bervariasi masalah menjadi tugasnya atau apa yang diinginkannya

4) berpendirian kuat untuk mempertahankan hati nuraninya

5) tidak mudah berubah sikap dalam menghadapi masalah

5

Kedemokratisan

1) memilih pembesar gerombolan berdasarkan suara terbanyak

2)   mendukung hasil kesatuan hati

3)   mencadangkan manah adapun idenya

4) menjatah kesempatan individu lain untuk membentangkan pendapat sesuai dengan cara tiap-tiap

6

Kepedulian

1) sikap simpati dan empati bagi cucu adam lain ataupun kerubungan yang kurang  beruntung

3)   mengasihkan sambung tangan sesuai dengan kemampuannya terhadap  orang lain  yang punya masalah

3) kondusif teman enggak menyelesaikan masalah  dalam segala apa situasi

4)   mengasihkan arahan teman bukan nan menemui masalah



  1. C.



    Kegiatan Pembelajaran yang Melebarkan Budi lega Pembelajaran Ilmu hitung

Dalam kegiatan pembelajaran matematika diperlukan strategi pembelajaran yang bisa mengintegrasikan pembentukan karakter pelajar didik. Tabel 2.2 berikut adalah
contoh
kegiatan pembelajaran matematika yang boleh mengintegrasikan nilai-nilai budi yang mau ditanamkan.

Grafik 2.2 Contoh
Kegiatan Penelaahan Ilmu hitung yang Mengintegrasikan Poin-Kredit Kepribadian

No

Kredit Khuluk

Kegiatan Pembelajaran

1

Berlogika, paham, ki berjebah, dan inovatif

1)      melakukan kegiatan pengkajian/pengkajian

2)      memintasi persoalan pemecahan masalah

3)      menyelesaikan persoalan
open-ended
untuk memberikan pemikiran alternatif pemecahannya

4)      melakukan kegiatan laboratorium untuk mengumpul kan fakta empirik ibarat radiks pengutipan ke simpulan

5)      melakukan soal jawab berkaitan materi ilmu hitung dan keterkaitan dengan persoalan kontekstual dengan  bernalar, responsif, kaya, dan inovatif

6)      melakukan analisis bersumber kelainan yang dihadapi

2

Kerja gentur

1)      mengendalikan tugas di kerumahtanggaan kelas, tugas pekerjaan rumah, tugas integral

2)      menguasai tugas sesuai batas tahun yang ditetapkan

3)      memintasi tugas proyek

4)      lain nangkring menyelesaikan masalah sebelum selesai

5)      berbuat tanya jawab berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan persoalan kontekstual dengan  ponten kerja gigih

3

Keinginta-huan

1)      melakukan kegiatan tanya jawab saat kegiatan apersepsi

2)      melakukan kegiatan tanya jawab sreg kegiatan urun rembuk

3)      menugaskan pesuluh tuntun menciptakan menjadikan pertanyaan  (mengunakan metode keburukan posing )

4)      menugaskan murid ajar mencari sumber belajar

5)      melakukan wawansabda berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan permasalahan kontekstual dengan  angka keingintahuan

4

Kebebasan

1)      mengerjakan penilaian secara individu

2)     menyelesaikan sendiri tugas yang menjadi barang bawaan jawabnya

3)      mengerjakan kegiatan penyelidikan bikin reka cipta konsep

4)      melakukan wawansabda berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan persoalan kontekstual dengan  poin kemandirian

5)      aktif n domestik melakukan refleksi

6)   tak suka-suka keragu-raguan  menyampaikan pendapat saat berdiskusi di kelas

7)   dengan rela  menyelesaikan sendiri masalah yang diberikan temperatur

5

Percaya diri

1)      mengamalkan temu ramah detik apersepsi mengenai materi prasyarat

2)      mengajukan pertanyaan dan pernyataan atas suatu masalah

3)      menyelesaikan ki kesulitan yang dihadapi


4)


berbuat cak bertanya jawab berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan persoalan kontekstual dengan  biji percaya diri

6

Kereligiusan

1)  menyiapkan petatar asuh dimulai dengan berdoa apabila jam permulaan, absensi, kebersihan kelas,  dst

2) mengagumi kebesaran Tuhan melalui penyampaian materi matematika secara kontekstual nan terkait dengan dunia peserta tuntun dan materi, misalnya adanya keteratuan rancangan geometri, keteratuan dan bukan sebagainya

7

Keterbukaan

1) mengerjakan soal ujia secara anak adam tanpa menyontek

2) mengerjakan tugas pekerjaan rumah secara bani adam dan tidak menjadi plagiat intern mengerjakan setiap tugas

3) berbuat kegiatan refleksi sehingga pesuluh didik dapat mengemukakan rasa doyan atau lain senang terhadap latihan

4) mengamalkan kegiatan sumbang saran agar peserta jaga dapat mengemukakan pendapat sonder ragu adapun satu kiat diskusi

5) melakukan konsultasi berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan permasalahan kontekstual dengan  kredit keterusterangan

8

Kecerdasan

1)   memberikan pelajaran/tanya pemecahan problem

2)   melakukan kegiatan invensi

3) mengerjakan wawansabda berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan persoalan kontekstual dengan  nilai kecerdikan

9

Ketangguhan

1)   sikap dan perilaku pantang menyerah /tidak mudah  putus asa dalam mengahadapi berbagai kesulitan dalam melaksanakan kegiatan pengajian pengkajian

1)   mengikuti kegiatan pembelajaran dalam beraneka ragam keadaan

2)   menyelesaikan  berbagai kebobrokan yang menjadi tugasnya maupun apa nan diinginkannya

3)   mempertahankan pendapatnya n domestik kerumunan diskusi alias aktivitas tak

2) mampu mengamankan berbagai masalah menjadi tugasnya atau apa nan diinginkan nya

3) berpendirian lestari untuk mempertahankan hati      nuraninya

4) tidak mudah berubah sikap dalam menghadapi      masalah

5) melakukan wawanrembuk berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan persoalan kontekstual dengan  nilai ketangguhan

10

Kedemokra-tisan

1) memberikan kesempatan pada siswa didik untuk memilih komandan kelompok saat kegiatan diskusi

2) memberikan kesempatan pada peserta pelihara untuk menyampaikan hasil sawala kelompok

3) memberi kesempatan pada peserta didik ntuk mengemukakan pendapat sesuai dengan prinsip masing-masing saat kegiatan urun rembuk

4) memberikan kesempatan lega peserta pelihara untuk menyampaikan hasil diskusi keramaian

5) berbuat dengar pendapat berkaitan materi matematika dan keterkaitan dengan persoalan kontekstual dengan  nilai kedemokratisan

5)  menghargai pendapat orang lain yang sedikit berlainan atau berlainan kadang-kadang dengan dirinya

11

Kepedulian

1)   memberikan tanggapan atas cak bertanya yang disampaikan teman enggak

2)   memberikan kesempatan pendapat teman bukan  detik kegiatan konsultasi

 3) memberikan bantuan terhadap teman sesuai dengan kemampuannya terhadap  teman bukan nan memiliki masalah

4) menyerahkan apresiasi pada kegiatan urun rembuk saat antitesis lain mengatasi ki aib

5) melakukan pertanyaan jawab berkaitan materi ilmu hitung dan keterkaitan dengan permasalahan kontekstual dengan  nilai kepedulian


D.




Implementasi Pendidikan Berkarakter Bangsa dalam Tuntunan Matematika

Penelaahan ilmu hitung yang ‘kersang nilai’ bisa dikembangkan guru matematika dengan mengintegrasikan dan/atau mementingkan pentingnya nilai-angka nyata mulai sejak budaya dan karakter bangsa n domestik kegiatan pendedahan. Sebagai contoh, guru bisa memulai dengan merencanakan proses pembelajaran matematika yang mengintegrasikan biji-biji budaya dan karakter bangsa dalam penyusunan silabus dan lembaga pelaksanaan pembelajaran. Nilai-nilai itu dapat diintegrasikan dalam rancangan kegiatan pengajian pengkajian, indeks pencapaian kompetensi, dan/ataupun tujuan pembelajaran.

Pengintegrasian poin-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dapat ditempuh dengan awalan-anju berikut:

a.       Mengkaji Patokan Kompetensi (SK) dan Kompetensi Pangkal (KD) sreg Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan khuluk bangsa nan tercantum itu sudah inklusif di dalamnya;

b.      Menggunakan nilai-nilai budaya dan karakter nan memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indicator untuk menentukan poin yang akan dikembangkan;

c.       Mencantumkan nilai-nilai budaya dan budi itu ke intern silabus;

d.      Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tercantum dalam silabus ke dalam RPP;

e.       Mengembangkan proses pembelajaran peserta pelihara secara aktif yang memungkinkan pelajar didik mempunyai kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku nan sesuai;

f.       Memberikan bantuan kepada peserta tuntun, baik nan mengalami kesulitan untuk menginternalisasi skor ataupun bikin menunjukkannya internal perilaku.


Bab III


Akhir



A.





Simpulan

Pendidikan karakter merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan kesosialan, dengan tujuan membentuk  pribadi anak, kendati menjadi manusia yang baik, warga publik, dan   warga negara nan baik, serta bisa mempengaruhi diri sendiri dan makhluk enggak apabila diimplementasikan dalam hidup sehari-hari. Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan temperatur, yang produktif mempengaruhi karakter peserta didik.

Pendidikan karakter plong intinya bertujuan membentuk nasion nan tangguh, kompetitif, berakhlak luhur, benar, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, membidik ilmu laporan dan teknologi nan semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Sang pencipta yang Maha Esa berlandaskan Pancasila.
Pendidikan karakter berfungsi bikin: mengembangkan potensi dasar seharusnya berhati baik, berpikiran baik, dan berperangai baik; memperintim dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; dan meningkatkan kultur bangsa nan kompetitif privat hubungan dunia.
Pendidikan karakter dilakukan melalui bermacam-macam kendaraan nan mencakup batih, eceran pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat kebijakan, pemerintah, dunia usaha, dan kendaraan komposit.



B.





Saran

Ponten – nilai pendidikan budi hendaknya tidak sekadar ada di pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, belaka secara lain serentak pula sekarang isi alias hakikat pendidikan budi sudah terabsen hadir dalam mata pelajarann nan lainnya. Guru diharapkan bisa dan mampu menerapkan pendidikan karakter itu pada setiap mata pelajaran ataupun n domestik prolog lain menyisipkannya. Bukan belaka dari pengimplementasiannya saja tapi dalam proses pembuatan Tulangtulangan Proses Pembelajaranpun harus bisa di tuliskan.




Daftar pustaka


Oszaer.R, Notanubun.Z, Laurens.T, Tjiptabudy.J, Madubun.J, 2022. MODEL PENDIDIKAN Kepribadian BERWAWASAN Kebangsaan DAN BERBASIS BUDAYA LOKAL. BADAN PENERBIT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PATTIMURA (BPFP-UNPATTI), AMBON.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Waktu 2005 tentang Standar Kewarganegaraan Pendidikan.

Daya Kurikulum. 2010.
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Kepribadian Nasion Budaya. Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Pendalaman dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Perian 2003 adapun Sistem Pendidikan Nasional.

Source: http://alifanotes.blogspot.com/2015/07/makalah-pendidikan-karakter-pada.html