Pupuh Ginada Ngranjing Ring Tembang
DHARMAGITA BESERTA JENIS DAN DAMPAKNYA
Admin kesrasetda |
12 Juni 2022 |
39455 siapa
Dharmagita adalah suatu lagu atau nyanyian kalis yang secara khusus dilagukan alias dinyanyikan pada saat upacara keagamaan Hindu, dan lakukan mengiringi upacara ritual atau yadnya. Istilah Dharmagita semenjak berbunga bahasa sansekerta, yaitu dari kataDharmayang artinya kesahihan, agama atau keagamaan, dan
Gita yang artinya alunan atau lagu.
Leluri menyanyikan kidung-kidung tulus merupakan tradisi yang tinggal kuno. Kita mengenal adanya kitab Sama Weda nan merupakan salah satu dari kitab Catur Weda. Kitab Sama Weda ini berilmu lagu apresiasi maupun pujaan kerjakan dinyanyikan intern pelaksanaan upacara yadnya. Dalam berbagai kegiatan keagamaan, pemakaian Dharmagita sangatlah dibutuhkan karena nada lagunya mempunyai berbagai variasi spesies yang habis membantu untuk menciptakan suasana hening atau khidmat yang dipancari makanya getaran keperawanan sesuai dengan jenis yadnya yang dilaksanakan.
Momen ini Dharmagita sudah sampai ke kemajuan yang patut pesat. Malar-malar pemerintah melangkahi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), secara rutin menyelenggarakan Utsawa Dharmagita, yaitu suatu kancah perlombaan kerjakan menjalin hubungan camar kasih sesama umat di seluruh kapling air. Adapun yang biasa digelar internal Utsawa Dharmagita ialah mengaji Sloka, Palawakya, dan sajak-tembang batiniah, serta situasi-situasi enggak sebagai ciri budaya kewedanan masing-masing nan dijiwai oleh agama Hindu.
Jenis-Spesies Dharmagita
Sekar Rare
Biasanya Sekar Rare dalam lirik atau baitnya mengandung pesan-pesan moral, kepribadian pekerti, narasi-cerita tentang tingkah laku atau etik dan warta.
Eksemplar:
Bebeke putih jambak makeber ngaje kanginan
Teked kaja kangin, ditu ya tuwun mekelang
Briyak-briyuk msileman (2x)
Artinya:
Itik putih superior gombak terbang ke arah timur laut
Sampai di timur laut, di sana turun semua
Simultan mandi dan menyelam
Maknanya:
a.Bebeke putih jambulialah lambang orang-anak adam berjiwa suci.
b.Makeber ngaja kanginan,terbang menuju surga (kaja kangin) diyakini
sebagai ulon ataupun munculnya sang surya (bangun puja/mantram sulinggih
n domestik upacara pitra yadnya.
c.Briyak-briyuk massilemanartinya bersama-sama merasakan dan menikmati
kebahagiaan.
d. Itik yakni contoh spirit nan perlu ditiru, tidak pernah bertengkar dan
penuh kasih belalah.
Sekar Pulas mata
Sekar Alit sering disebut juga geguritan, pupuh atau tembang. Isinya mengandung laporan, kesusilaan, kerohanian, maupun yang bersifat romantis. Sekar Alit boleh dibedakan atas bilang bentuk, seperti berikut ini.
a. Pupuh Mijil f. Pupuh Ginada
b. Pupuh Pucung g. Pupuh Maskumambang
c. Pupuh Ginanti h. Pupuh Dandang
d. Pupuh Durma i. Pupuh Pangkur
e. Pupuh Semarandana
Contoh Sekar Alit dengan sajak Sinom (buat di bali):
Pakukuh dasar agama
Panca srada kepuji
Sane lelima punika
Brahman sang kaping singgih
Atman yukti kaping kalih
Karma kaping telu mungguh
Samsara kaping catur
Moksa kaping lima sami
Bwat sesuduk
Bapa jani maritatas
Artinya:
Sebagaimana yang mempersempit pondasi beragama
Panca tipe keimanan/keyakinan yang selalu dihormati
Yang tidak enggak yaitu lima jenis tersebut
Brahman adalah yang pertama
Atman sebenarnya yang nomor dua
Karma phala/hasil perbuatan yang ketiga
Samsara/penitisan yang keempat
Moksa yang kelima maupun nan bungsu
Tentang aturan, urutan dan maknanya
Buya waktu ini menjelaskan sejelas-jelasnya
Maknanya:
a. Menerangkan lima buah yang menjadi landasan keimanan/keyakinan umat hindu.
b. Brahman, optimistis adanya Allah Yang Maha Esa.
c. Atman, optimistis dengan adanya nasib penyebab kehidupan yang dari berpokok
Brahman.
d. Karma, yakin dengan adanya hasil perbuatan baik maupun buruk (Subha Asubha
Karma).
e. Samsara, yakin dengan adanya reinkarnasi.
f. Moksa, yakin dengan adanya kelepasan.
Sekar Semenjana
Sekar Madya disebut juga sajak tengahan atau kidung (kuantitas dan tipe-jenisnya dulu banyak), adalah lagu-lagu yang dipakai bakal mengiringi seremoni agama, isi lagu sesuai dengan acara pelaksanaan formalitas agama Hindu.
Kamil:
Ida ratu saking luhur
Kaula nunas lugrane
Mangda sampun titiang tandruh
Mangayat batara mangkin
Titiang ngarturang pejati
Banten suci mwang daksina
Sami sampun puput
Prating kahing suguhan
Artinya:
Ida ratu di atas sana
Hamba mohon perkenannya
Agar hamba tidak salah ucap
Menyebut memuja Bhatara masa ini
Hamba persembahkan pejati
Ritual kudrati dan kidul
Semuanya sudah lalu selesai
Tata laksana
Maknanya:
Memuja Tuhan dengan barang apa manifestasinya, enggak saja dengan permohonan, tapi hendaknya dengan hati yang bersih dan zakiah ikhlas, penuh kehati-hatian, petisi belas kasihan serta upakara persembahan ibarat wujud bakti, sarana berupa banten merupakan ungkapan kegadisan rohani sambil perangkat sentralisasi mudah-mudahan pikiran dapat terfokus pada kebesaran Allah.
Sekar Agung
Sekar Agung disebut lagi kekawin atau wirama. Bangunnya diikat makanyaMaster lagu. Guruberarti berat alias panjang danlaguberharga ringkas atau ringan. Bentuk atau keberagaman Sekar Agung sangat banyak. Bahasanya menggunakan bahasa jawa kuno alias bahasa pabencangah. Isinya mengandung nilai-ponten kerohanian dan mengandung filsafat sukma nan sangat pangkat.
Contoh:
Raga di musuh mapara, rihati ya tongwanya tan madoh ring awak
Yeka tan hana risira prawira wihikan sireng niti.
Aritnya:
Nafsu atau keinginan dan sejenisnya inversi-musuh nan karib internal hatilah tempatnya. Tidak jauh dari diri sendiri. Nan seperti itu lain suka-suka di diri beliau (Raja Dasarata), perwira/satria kamu dan dahulu pintar dalam peristiwa pemerintahan.
Maknanya:
Pemahaman tentang Sad Ripu. Sepantasnya imbangan itu sumbernya dari diri sendiri, manusia bijak dan orang yang boleh memecahkan diri tidak akan terpengaruh. Orang nan demikian akan memiliki sifat ksatria dan menguasai seluk-beluk pemerintahan.
Sloka
Sloka adalah bagian ayat atau bait pecah kitab kalis yang dibaca dengan nada guna-guna. Isinya mengandung pujaan-pujaan atas kebesaran Almalik beserta manifestasinya.
Contoh:
Ye yatha mam prapadnyante tamstathaiwa bhajami aham, Mama wartmanu manusyah partha sarwasah (Bhagawadgita, IV.11)
Artinya:
Jalan apapun bani adam memujaku, pada jalan itu aku memenuhi keinginannya, Wahai Partha, karena semua jalan yang ditempuh mereka, semuanya merupakan jalanku.
Maknanya:
Dengan heterogenitas budaya di tiap-tiap daerah nan dijiwai oleh Agama Hindu, menyebabkan pelaksanaan nubuat Agama Hindu nampak berbeda. Namun semua itu ialah jalan menuju Halikuljabbar. Peristiwa ini sesuai dengan konsepdesa kala patra.Sloka ini juga bermakna menjaga toleransi/kesatuan hati antar umat beragama.
Palawakya
Palawakya adalah suatu referensi terjemahan sloka dengan nada tertentu, dengan menggunakan bahasa Jawa Bersejarah. Dalam kitab Sarasamuscaya yang menggunakan bahasa Jawa Historis sering dibaca menggunakan irama Palawakya.
Model:
Paramarthanya pengpenge ta pwa ka temwaniking si dadi wwang
Durlabhawiya ta, saksat handaningmara ring swarka ika
Sanimittaning ta mulai muwahta pwa damalakena (SS.6)
Artinya:
Maksud terpenting pergunakanlah sebaik-baiknya kesempatan lahir menjadi manusia. Ini alangkah sulit bakal memperoleh laksana tangga mendatangi surga. Barang apa yang menyebabkan tak akan jatuh kembali, itu hendaknya supaya dipegang.
Maknanya:
Kerumahtanggaan kesempatan nan sangat distingtif ini, hidup sebagai bani adam, bagaikan sebuah tangga menuju surga, rasanya silam musykil untuk diperoleh maka pecah itu usahakan berbuat dan berpijak pada Dharma, segala hal yang menyebabkan tergelincir dan anjlok seyogiannya dipikirkan dan dihindarkan, sekiranya sudah terlanjur jatuh, bagi kembali meraihnya lewat sulit.
Dampak Sikap Mental yang Ditimbulkan maka dari itu Dharmagita
Dharmagita dapat menimbulkan dampak nan sangat nyata bagi pembentukan sikap mental, martabat, perilaku/tata susila sampai-sampai dapat meningkatkan takrif spiritual hamba allah-khalayak yang demen terhadap jiwa dan perilaku. Mereka yang menyenangi Dharmagita dibandingkan mereka yang menyenangi lagu-lagu keras, akan nampak suasana yang jauh berbeda, masing-masing menyiarkan getaran yang berbeda pula. Hal begitu juga itu akan memberikan pengaruh terhadap mereka nan mendengarkan dan merasakannya.
Pelaksanaan upacara agama akan kian mantap dan kamil apabila diikuti dengan Panca Gita, yaitu:
1. Kentongan: umpama petanda masyarakat Hindu menginjak berkumpul di tempat upacara.
2. Kenung: musik tradisional untuk mengiringi formalitas.
3. Kidung: Dharmagita yang dikumandangkan.
4. Doa maupun khidmat guna-guna dari sulinggih
5. Lonceng: suara miring genta/bajra yang dibunyikan sulinggih bikin mengiringi doa ibadat. Gita dan joget merupakan penjabaran perilaku Sulinggih/Sang Sadaka saat memimpin upacara keagamaan. Puja Sulinggih berkembang menjadi gita, suara bajra berkembang menjadi gamelan, dan tangan atau sikap Mudra menjadi tari-disko.
@goesdeasta
Source: https://kesrasetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/dharmagita-beserta-jenis-dan-dampaknya-42
Posted by: soaltugas.net