Robbana Ma Kholaqta Hadza Bathila

Segala ciptaan baik di tunggul raya alias kerumahtanggaan diri cucu adam adalah tanda atau ayat (izzah) Allah. Sehingga, momen seseorang menyaksikan ciptaan, apa tetapi, semestinya sekali lagi membawa kepada camar duka
ruhaniyah
akan kemahabesaran itu. Demikian pula ketika mengintai langit. Dalam hadits shahih, Rasulullah mencadangkan kita buat mendaras doa berikut ini yang merupakan kutipan dari Manuskrip Ali Imran ayat 191:

رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanâ mâ khalaqta hâdzâ bâthilan subhânaka faqinâ ‘adzâban nâr

“Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Anda, maka peliharalah kami dari siksa Neraka. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya kedelai Syaraf An-Nawawi,
Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

(Mahbib)

Rabbana ma khalaqta hadza bathila ialah penggalan dari surat Ali ‘Imran ayat 191 dan lagi merupakan doa ketika melihat langit yang cahaya. Berikut ini adalah jika digunakan sebagai wirid menyibuk langit yang cerah.


رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin : Illah ma khalaqta hadza bathilan sub-hanaka fa qina ‘azaban-nar.

Artinya :

Ya Yang mahakuasa kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan mansukh, Maha Suci Engkau, maka perihalah kami pecah siksa neraka.

Dan berikut ini merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 191.

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Latin : Allazina yazkurunallaha qiyamaw wa qu’udaw wa ‘ala junubihim wa yatafakkaruna fi khalqis-samawati wal-ard, rabbana ma khalaqta haza batila, sub-hanakaa faqina ‘azaban-nar. (QS. Ali ‘Imran:191)

Artinya : (yaitu) anak adam-cucu adam nan menghafal Allah serempak berdiri atau duduk ataupun dalam keadaan berbaring dan mereka merefleksikan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya merenjeng lidah): “Ya Tuhan kami, tiadalah Dia menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Anda, maka periharalah kami dari ikab neraka. (QS. Ali ‘Imran:191)

Itulah arti rabi ma khalaqta hadza bathila yang ternyata merupakan ratib saat mematamatai langit yang cuaca dan juga penggalan dari surat Ali ‘Imran ayat 191. Sekian penjelasan bisa jadi ini. Semoga berguna.


Page 2

Fain Tawallau Faqul Hasbiyallahu Fain tawallau faqul hasbiyallahu merupakan putaran pecah surat At-Taubah ayat ke-129. Lebih len…

Ilustrasi kandungan bacaan rabi ma khalaqta hadza bathila. Foto: unsplash.com/jawadjawahirjj



Alquran

merupakan kitab terdepan internal agama Islam. Sebagai rujukan utama, umat Islam teradat memahami isi dalam Quran. Riuk satunya pada bacaan


rabbana ma khalaqta hadza bathila



puas Surat Ali Imran ayat 191.


Kandungan Wacana Robbana Ma Khalaqta Hadza Bathila Pada Pertinggal Ali Imran Ayat 191



Surat Ali Imran

merupakan surat yang ketiga kerumahtanggaan relasi Quran. Surat yang teragendakan ke internal golongan Madaniyah ini terdiri atas 200 ayat. Sahifah Ali Imran teragendakan salah satu surat segara internal Alquran. Sebab surat Ini mencakup kurang bertambah 1/5 juz dalam Alquran.


Dinamakan Ali Imran karena surat ini menyebutkan nama Imran dan keluarganya yang mengajak kabilah mukminin kepada persatuan, kesabaraan dan keteguhan dalam menghadapi musuh-musuh Selam.


Internal ayat yang ke-191, terdapat sebuah wacana yang mencerminkan karakteristik Allah SWT tentang kekuasaanya, ialah ayat

rabbana ma khalaqta hadza bathila

yang artinya, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia.

Ilustrasi Kopi Ali Imran ayat 191. Foto: unsplash.com/haqway


Dikutip berbunga buku

Asbabun Nuzul: Sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an

karya

Jalaluddin as-Suyuthi (2017:148-149
), sebab turunnya


Akta Ali Imran ayat 191


yang diriwayatkan Ath-Thabrani dan Anak laki-laki Abi Hatim berpangkal sahabat nabi nan bernama Anak lelaki Abbas, dia berkata,


“Orang-insan Quraisy menentang sosok-hamba allah Ibrani dan menyoal kepadamereka, barang apa perlambang yang dibawa Musa kepada kalian?” orang-insan Yahudi itu menjawab “Tongkat dan tangan yang putih bagi orang-orang nan melihatnya.” Habis orang-khalayak Quraisy itu merentang orang-orang Nasrani, silam menyoal kepada mereka, “apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?” Mereka menjawab, “Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang remai kusta dan menghidupkan orang sunyi.” Suntuk mereka mendatangi

Nabi Muhammad

SAW. adv amat mengomong kepada engkau, “Berdoalah kepada Tuhanmu lakukan mengubah bukit shafa menjadi emas untuk kami.” Lalu beliau beribadat, maka turunlah firman Allah ini.


Selepas Tuhan menunjukkan orang-orang munafik dan Yahudi yang suka sekali dipuji dalam hal yang tidak pertautan mereka lakukan, dan diambil kembali peristiwa yang demikian jadi I’tibar bagi umat Muhammad SAW. Sreg penutupnya Halikuljabbar membagi peringatan kepada manusia kiranya tidak terperdaya dengan tipuan dunia yang sementara. Sebagai seorang mukmin selain mengejar perkara manjapada (kebendaan) hendaklah disediakan hari lakukan hidup bagi duaja seterusnya, yakni akhirat.


Dalam ayat tersebut menjadi bukti bahwa tiada satupun dari seluruh ciptaan Allah yang sia-sia, melainkan dengan segala kebenarannya. Ini merupakan sambutan Allah kepada nan suku bangsa mushrik. Namun orang-orang mukmin selalu mensucikan Halikuljabbar dari perbuatan sia-sia. (MZM)

Source: https://termasyhur.com/robbana-ma-kholaqta-hadza-bathila-subhanaka-faqina-adzabannar

Posted by: soaltugas.net